Kamis, 24 September 2015

Berita Sex:Tante Indehoy

Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerita Sex, Cerita Lesbian, Cerita Bispacx Terbaru 2015.
Aku ingin berbagi kenangan seputar kenangan aku ketika indekost dirumah janda cantik yang bernama nisa yang begitu menggoda dan aku benar2 menikmatinya,
Namaku irawan, aku adalah seorang mahasiswa PTS terkenal di Magelang berusia 21 tahun dan aku kost di sebuah rumah milik seorang janda pengusaha toko, sebut saja Tante nisa. Usianya masih 40 tahun. Suaminya meninggal karena komplikasi, dan dengar-dengar dari tetangga Tante nisa itu dulunya hostess di Surabaya. Tante nisa sangat cantik dan menjaga tubuhnya sehingga dia tampak seperti berumur 33 tahun. Dia juga berpenampilan seksi, suka memakai celana kaos ketat dan tank-top.
Berita Sex:Tante Indehoy
Ceritanya berawal ketika suatu hari aku sedang onani di kamar mandi dan ternyata lupa dikunci. Ternyata Tante nisa menontonnya dan setelah aku orgasme, aku kaget melihatnya.

“Wan, kelihatannya asyik ya… mendingan lain kali minta bantuan Tante pasti lebih enak.

” Aku jadi malu berat dibuatnya, “Maaf Tante, saya lupa menutup pintunya.”

“Nggak apa kok Wan, kan kamu sudah dewasa dan wajar melakukannya. Tante juga sudah sering lihat yang begituan kok”, katanya sambil senyum.

Beberapa hari kemudian aku disuruh bantu-bantu di tokonya dan tanpa segan-segan aku membantunya hingga malam Tante nisa memintaku untuk menemaninya dan aku disuruh menginap di situ, memang di tokonya ada dua kamar di lantai dua (ruko) dan kamar tersebut kadang ditempati Tante nisa bersama anaknya.

Tante nisa mengajakku makan bersama dan minum wine dan aku tidak mengerti kok aku bisa sampai tidak sadar, mungkin dicampur obat tidur. Paginya Tante nisa membangunkanku bahkan harus sampai disiram, aku disuruh cepat-cepat pulang kost dan merahasiakan kalau aku tidur di ruko. Aku menurutinya dan malamnya setelah toko tutup Tante nisa mengajakku berhubungan intim.

“Wan, Tante minta malam ini kamu puasin Tante ya.

” Karuan saja kutolak karena aku memang belum pernah gituan dan takut meskipun aku sering nonton BF.

 “Maaf Tante saya nggak berani”, kataku sambil gugup. Tante nisa mengancam dan Tante nisa memutar videoku sedang tidur bugil. Tante nisa bilang tadi malam saat tidur menelanjangiku dan merekamnya dengan Handycam.

“Tante akan menyebarkan rekaman ini jika kamu nggak mau melayani Tante kecuali kamu mau melakukan yang Tante minta. Percaya Tante deh, toh Tante juga menjaga nama baik Tante jadi ini akan jadi rahasia kita berdua.” Akhirnya karena takut dan polos aku melayaninya. Dari situ aku tahu ternyata Tante nisa maniak seks, Tante nisa pertama minta mandi Caty (dijilati tubuhnya dari ujung kaki sampai ujung rambut) dan Tante nisa minta aku menjilatinya liang kewanitaannya sampai berjam-jam setiap aku berhenti Tante nisa menjambak rambutku dan menekan kepalaku ke liang sorganya.

Pengalaman pertamaku menyentuh wanita apalagi menjilati seluruh bagian tubuhnya, dalam keterpaksaan itu aku sampai menangis.

“Sudah Tante… sudah”, sambil nafasku tersengal-sengal.

“Aghhh.. jangan lepas. Teruss.. terusss!” Tante nisa terus menjepit kepalaku dengan kedua pahanya yang kencang. Aku dapat merasakan harumnya kemaluan Tante nisa. Aku sendiri merasa nikmat sekaligus takut. Dia menyuruhku tidur di sofa dan Tante nisa menduduki wajahku sehingga aku dipaksa menjilati kelamin dan anusnya.

 “Aghh.. enak sekali Wan”, katanya sambil memutar-mutar pantatnya di atas wajahku yang sudah basah karena cairan kewanitaannya. Pantatnya yang hangat dan kencang itu menindih wajahku sehingga aku sampai susah bernafas. Jika Tante nisa tidak merasa puas atas pelayananku ia suka sekali menampar, mencakar, menjambak, meludahi. Setelah itu Tante nisa mengambil posisi 69 dan kami saling mengoral.

“Ayo Wan, kamu bisa lebih panjang lagi”, katanya sambil menarik-narik kemaluanku dan memelintir pelirku. Aku yang kesakitan tapi merasakan sensasi yang luar biasa. Dalam mengoral, Tante nisa seperti singa yang tidak diberi makan 3 hari. Sangat buas dan Tante nisa mempermainkannya dengan sangat cekatan terampil, kadang menarik terus memutar kadang mengocoknya dengan cepat terus perlahan. Bahkan pernah Tante nisa mengencingi wajahku sambil membuka mulutku.. lalu aku disuruh menjilat air kencingnya yang tercecer di lantai.

Entah kenapa lama-lama aku malah menyukai mungkin aku termasuk sado masochocist. Suatu hari entah dari mana Tante nisa membawa alat-alat untuk seks sado masochist, ada bola penyumpal mulut terus seperti kuas penggelitik, cemeti dari kulit, pengikat leher seperti anjing, CD kulit yang berlobang di bagian depannya dan pakaian seperti pasukan Romawi dulu. Dia menelanjangi dan mengikatku sambil merangkak Tante nisa berteriak-teriak memecutiku dan menendang pantatku persis seperti anjing, dia sebar makanan di lantai dan menyuruhku memungut dengan mulut bahkan menjilati ludah dan kencingnya di lantai.

 Di bagian batang kemaluanku dia mengikatkan sebuah karet gelang yang ada kerincingnya sehinga setiap kali merangkak berbunyi nyaring.

“Ayo… ayo kalau kamu mau jadi anjing Tante yang setia harus nurut yang Tante perintahkan!” Tante nisa kadang memperlakukanku seperti kuda, dengan mengikat leherku dan menunggangi punggungku sambil memecut pantatku. Sering juga Tante nisa memasukkan sebagian pisang susu ke liang kewanitaannya dan menyuruhku mengambil dan memakannya dengan mulut. Untuk menyumpal mulutku agar aku tidak mengerang keras biasanya Tante nisa memakai CD-nya atau Carefree Panty Shield.

 Aku tidak pernah punya kesempatan menggunakan batang kemaluanku, paling Tante nisa suka sekali mengocoknya bahkan Tante nisa pernah mengocokku sampai orgasme 4 kali dalam satu malam.
Sampai batang kemaluanku lecet dan perih dan tangan Tante nisa juga sampai pegal-pegal. Tante nisa sangat merawat batang kemaluanku, buktinya setiap habis main selalu dia merendam dengan air hangat dan kadang dengan teh basi katanya agar batang kemaluanku selalu kuat dan siap kapan saja.

 “Masak cuman bisa dua kali… nih rasakan!” katanya sambil menyentil ujung kemaluanku.

“Aduh.. ampun Tante…” pintaku memelas. Itulah yang sering terjadi jika Tante nisa memaksaku orgasme berkali-kali.

Dalam mengocok Tante nisa juga kadang pakai sarung tangan, pakai foam/shampoo, odol, pakai supit untuk mie dll, biasanya Tante nisa mengocokku sambil minta dioral seks atau menjilati puting dan ketiaknya. Yang paling mengerikan, pernah Tante nisa memintaku memakan kotorannya
(berak red) dan aku tolak karena selain jijik juga takut sakit, untungnya Tante nisa mau ngerti. Sampai sekarang sudah hampir 2 tahun dan aku makin suka meski kadang aku sempat sakit.

Aku hanya merasakan kepuasan dan mengabaikan rasa sakit dan suatu saat aku berangan-angan dapat bermain seks seperti itu dengan lebih dari 1 orang Wanita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar