Minggu, 20 September 2015

Berita Sex:Mama Baruku Aduhai

Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerita Sex, Cerita Lesbian, Cerita Bispacx Terbaru 2015.
Cerita Sex Ini Dimulai Pada Saat usia 11 tahun, Papa dan Ibu bercerai karena alasan tidak cocok. Aku sebagai anak-anak sih nerima aja tanpa bisa protes. Saat aku berusia 23 tahun, Papa kawin lagi. Papa yang saat itu berusia 37 tahun kawin dengan Tante Luna yang berusia 35 tahun.

Tante Luna orangnya cantik, setidaknya pikiranku sebagai lelaki di usia ke 23 tahun yang sudah mulai merasakan getaran terhadap wanita. Tubuhnya tinggi, putih, pantatnya berisi dan buah dadanya padat. Saat menikah dengan Papa, Tante Luna juga seorang janda tapi nggak punya anak.Sejak kawin, Papa jadi semangat hidup berimbas ke kerjanya yang gila-gilaan. Sebagai pengusaha, Papa sering keluar kota.

Tinggallah aku dan ibu tiriku di rumah. Lama-lama aku jadi deket dengan Tante Luna yang sejak bersama Papa aku panggil Ibu Luna. Aku jadi akrab dengan Ibu Luna karena kemana-mana Ibu minta tolong aku temenin. Di rumah pun kalo Papa nggak ada aku yang nemenin nonton TV atau nonton film VCD. Aku senang sekali dimanja sama Ibu baruku ini.
Berita Sex:Mama Baruku Aduhai
Setahun sudah Papa kawin dengan Ibu Luna tapi belom ada tanda-tanda kalo aku bakalan punya adik baru. Bahkan Papa semakin getol cari duit dan sering banget keluar kota. Aku dan Ibu Luna semakin akrab aja. Sampai-sampai kami seperti tidak ada batasan sebagai anak tiri dan ibu tiri. Kami mulai sering tidur di satu tempat tidur bersama. Ibu Luna mulai nggak risih untuk mengganti pakaian di depanku walaupun tidak bener-bener telanjang. Tapi terkadang aku suka menangkap basah Ibu Luna lagi berpolos ria mematut di depan kaca sehabis mandi.

Beberapa kali kejadian aku jadi hapal kalo setiap habis mandi Ibu pasti masuk kamarnya dengan hanya melilitkan handuk dan sesampai di kamar handuk pasti ditanggalkan. Beberapa kali kejadian aku membuka kamar Ibu yang nggak dikunci aku kepergok Ibu Luna masih dalam keadaan tanpa sehelai benang sedang bengong di depan cermin. Lama-lama aku sengajain aja setiap selesai Ibu mandi beberapa menit kemudian aku pasti pura-pura nggak sengaja buka pintu dan pemandangan indah terhampar di mata mudaku.

Sampai suatu ketika, mungkin karena terdorong nafsu laki-laki yang mulai menggeliat di usia 16 tahun, aku menjadi bernafsu besar ketika melihat Ibu sedang tiduran di kasur tanpa pakaian. Matanya terpejam sementara tangannya menggerayang tubuhnya sendiri sambil sedikit merintih. Aku terpana di depan pintu yang sedikit terbuka dan menikmati pemandangan itu. Lama aku menikmati pemandangan itu. Kemaluanku berdiri tegak di balik celana pendekku. Ah, inikah pertanda kalo anak laki-laki sedang birahi? batinku.

Aku terlena dengan pemandangan Ibu Luna yang semakin hot menggeliat-geliat dan melolong. Tanpa sadar tanganku memegang dan memijit-mijit si otong kecil yang sedari tadi tegang. Tiba-tiba aku seperti pengen pipis dan ahh koq pipisnya enak ya. Akupun bergegas ke kamar mandi seiring Ibu Luna yang lemas tertidur. Kejadian seperti jadi pemandanganku setiap hari. Lama-lama aku jadi bertanya-tanya.

Mungkinkah ini disengaja sama Ibu? Dari keseringan melihat pemandangan ini rupanya terekam di otakku kalau wanita cantik itu adalah wanita yang lebih dewasa. Wanita berumur yang cantik di mataku terlihat sangat sexy dan sangat menggairahkan. Suatu siang sepulang aku dari sekolah aku langsung ke kamarku. Seperti biasa aku melongok ke kamar Ibu. Kulihat Ibu Luna dalam keadaan telanjang bulat sedang tertidur pulas. K

uberanikan untuk mendekat. Mumpung perempuan cantik ini lagi tidur, batinku. Kalau selama ini aku hanya berani melihat Ibu dari balik pintu kali ini tubuh cantik tanpa busana bener-bener berada di depanku. Kupelototi semua lekuk liku tubuh Ibu. Ahh, si otong bereaksi keras, menyentak-nyentak ganas. Tanpa kusadari, mungkin terdorong nafsu yang nggak bisa dibendung, kuberanikan tanganku mengusap paha Ibu Luna… pelan… pelan. Ibu diam aja, aku semakin berani.

Kini kedua tanganku semakin nekad menggerayang tubuh cantik Ibu tiriku. Kuremas-remas buah dada ranum dan dengan naluri plus pengetahuan dari film BF. Aku bertindak lebih lanjut dengan mengisap puting susu Ibu. Ibu masih diam, aku makin berani. Terinspirasi film blue yang kutonton bersama temen-temen, aku tanggalkan seluruh pakaianku dan si otong dengan marahnya menunjuk-nujuk. Aku tiduran di samping Ibu sambil memeluk erat.

 Aku sedikit sadar dan ketakutan ketika Ibu tiba-tiba bergerak dan membuka mata. Ibu Luna menatapku tajam.

 “Ngapain Ndy? Koq kamu telanjang juga?” tanya Ibu. buaf ma, Wendy khilaf, abis nafsu liat Ibu telanjang gitu” jawabku takut-takut.

 “Kamu mulai nakal ya” kata Ibu sambil tangannya memelukku erat.

“Ya udah Ibu juga pengen peluk kamu, udah lama Ibu nggak dipeluk papamu. Ibu tadi kegerahan makanya Ibu telanjang, e nggak taunya kamu masuk” jelas Ibu. Yang nggak kusangka-sangka tiba-tiba Ibu mencium bibirku.

Dia mengisap ujung lidahku, lama dan dalam, semakin dalam. Aku bereaksi. Naluri laki-laki muda terpacu. Aku membalas ciuman Ibu tiriku yang cantik. Semuanya berjalan begitu saja tanpa direncanakan. Lidah Ibu kemudian berpindah menelusuri tubuhku.

 “Kamu sudah dewasa ya Ndy, gak apa-apa kan kamu Ibu perlakukan seperti papamu” gumam Ibu disela telusuran lidahnya.

“Punya kamu juga sudah besar, belom sebesar punya papamu tapi lebih keras dan tegang”, cerocos Ibu lagi.
Aku hanya diam menahan geli dan nikmat. Ibu lebih banyak aktif menuntun (atau mengajariku). Si otong kemudian dijilatin Ibu. Ini membuat aku nggak tahan karena kegelian. Lalu punyaku dikulum Ibu. Oh indah sekali rasanya. Lama aku dikerjain Ibu cantik ini seperti ini. Ibu kemudian tidur telentang, mengangkangkan kaki dan menarik tubuhku agar tiduran di atas tubuh indahnya. Ibu kemudian memegang punyaku, mengocoknya sebentar dan mengarahkan ke selangkangan Ibu. Aku hanya diam saja.

Terasa punyaku sepertinya masuk ke vagina Ibu tapi aku tetep diam aja sampai kemudian Ibu menarik pantatku dan menekan. Berasa banget punyaku masuk ke dalam punya Ibu. Pergesekan itu membuat merinding. Secara naluri aku kemudian melakukan gerakan maju mundur biar terjadi lagi gesekan. Ibu juga menggoyangkan pinggulnya.

Ibu yang kulihat sangat menikmati bahkan mengangkat tinggi-tinggi pinggulnya sehingga aku seperti sedang naik kuda di atas pinggul Ibu. Tiba-tiba Ibu berteriak kencang sambil memelukku erat-erat,

“Wendyy, Ibu enak Ndy” teriak Ibu. , Wendy juga enak nih mau muncrat” dan aku ngerasain sensasi yang lebih gila dari sekedar menonton Ibu kemarin-kemarin. Aku lemes banget, dan tersandar layu di tubuh mulus Ibu tiriku. Aku nggak tau berapa lama, rupanya aku tertidur, Ibu juga. Aku tersadar ketika Ibu mengecup bibirku dan menggeser tubuhku dari atas tubuhnya. Ibu kemudian keluar kamar dengan melilitkan handuk, mungkin mau mandi.

Akupun menyusul Ibu dalam keadaan telanjang. Kuraba punyaku, lengket sekali, aku pengen mencucinya. Aku melihat Ibu lagi mandi, pintu kamar mandi terbuka lebar. Uhh, tubuh Ibu tiriku itu memang indah sekali. Nggak terasa punyaku bergerak bangkit lagi. Dengan posisi punyaku menunjuk aku berjalan ke kamar mandi menghampiri Ibu. bu, mau lagi dong kayak tadi, enak” kini aku yang meminta. Ibu memnandangku dan tersenyum manis, manis sekali. Kamipun melanjutkan kejadian seperti di kamar.

 Kali ini Ibu berjongkok di kloset lalu punyaku yang sedari tadi mengacung aku masukkan ke vagina Ibu yang memerah. Kudorong keluar masuk seperti tadi. Ibu membantu dengan menarik pantatku dalam-dalam. Nggak berapa lama Ibu mengajak berdiri dan dalam posisi berdiri kami saling memeluk dan punyaku menancap erat di vagina Ibu. Aku menikmati ini, karena punyaku seperti dijepit. Ibu menciumku erat.

Baru kusadari kalau badanku ternyata sama tinggi dengan Ibuku. Dalam posisi berdiri aku kemudian merasakan kenikmatan ketika cairan kental kembali muncrat dari punyaku sementara Ibu mengerang dan mengejang sambil memelukku erat.

Kami sama–sama lunglai. Setelah kejadian hari itu, aku selalu melakukan persetubuhan dengan Ibu tiriku. Hampir setiap hari sepulang sekolah, bahkan sebelum berangkat sekolah. Lebih gila lagi kadang kami melakukan walaupun Papa ada di rumah. Sudah tentu dengan curi-curi kesempatan kalo Papa lagi tidur.

Kehadiran Papa di rumah seperti siksaan buatku karena aku nggak bisa melampiaskan nafsu terhadap Ibu. Aku sangat menikmati. Aku senang kalo Papa keluar kota untuk waktu lama, Ibu juga seneng. Ibu terus melatih aku dalam beradegan sex. Banyak pelajaran yang dikasih Ibu, mulai dari cara menjilat vagina yang bener, cara mengisap buah dada, cara menggenjot yang baik. Pokoknya aku diajarkan bagaimana memperlakukan wanita dengan enak.

Aku sadar kalo aku menjadi hebat karena Ibu tiriku. Sekitar setahun lebih aku menjadi pemuas Ibu tiriku menggantikan posisi ayah. Aku bahkan jatuh cinta dengan Ibu tiriku ini. Nggak sedetikpun aku mau berpisah dengan Ibuku, kecuali sekolah.

Di kelas pun aku selalu memikirkan Ibu di rumah, pengen cepet pulang. Aku jadi nggak pernah bergaul lagi sama temen-temen. Sebagai cowok yang ganteng, banyak temen cewek yang suka mengajak aku jalan tapi aku nggak tertarik. Aku selalu teringat Ibu. Justru aku akan tertarik kalo melihat bu guru Ratna yang umurnya setua Ibu tiriku atau aku tertarik melihat bu Henny tetanggaku dan temen Ibu.

 Tapi percintaan dengan Ibu hanya bertahan setahun lebih karena kejadian tragis menimpa Ibu. Ibu meninggal dalam kecelakaan. Ketika itu seorang diri Ibu tiriku mengajak aku nemenin tapi aku nggak bisa karena aku ada les. Ibu akhirnya pergi sendiri ke mal. Di jalan mobil Ibu tabrakan hebat dan Ibu meninggal di tempat. Aku merasa sangat berdosa nggak bisa nemenin Ibu tiriku tercinta. Aku shock. Aku ditenangkan Papa.

 “Papa tau kamu deket sekali dengan Ibu Luna, tapi nggak usah sedih ya Ndy, Papa juga sedih tapi mau bilang apa” kata papaku. Selama ini papaku tau kalo aku sangat deket dengan Ibu. Papa senang karena Papa mengira aku senang dengan Ibu Luna dan menganggapnya sebagai Ibu kandung. Padahal kalau Papa tau apa yang terjadi selama ini. Aku merasa berdosa terhadap Papa yang dibohongi selama ini.

Tapi semua apa yang diberikan Ibu Luna, kasih sayang, cinta dan pelajaran sex sangat membekas di pikiranku. Sampai saat ini, aku terobsesi dengan apa semua yang dimiliki Ibu Luna dulu. Aku mendambakan wanita seumur Ibu, secantik Ibu, sebaik Ibu dan hebat di ranjang seperti Ibu tiriku itu. Kusadari sekarang kalo aku sangat senang bercinta dengan wanita STW semuanya berawal dari sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar