Rabu, 30 September 2015

Berita Sex:Nafsu Istri Pejabat

Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerita Sex, Cerita Lesbian, Cerita Bispacx Terbaru 2015.
Aku sedang menyantap makan siang di sebuah cafe yang terletak di lantai dasar gedung kantorku. Hari itu aku ditemani Pak Erwan, manajer IT perusahaanku dan Lia, sekretarisku. Biasanya aku makan siang hanya dengan Lia, sekretarisku, untuk kemudian dilanjutkan dengan acara bobo siang sejenak sebelum kembali lagi ke kantor. Tetapi hari itu sebelum aku pergi, Pak Erwan ingin bertemu untuk membicarakan proyek komputerisasi, sehingga aku ajak saja dia untuk bergabung menemaniku makan siang.

Aku dan Pak Erwan berbincang-bincang mengenai proyek implementasi software dan juga tambahan hardware yang diperlukan. Memang perusahaanku sedang ingin mengganti sistem yang lama, yang sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan yang terus berkembang.

Sedangkan Lia sibuk mencatat pembicaraan kita berdua. Sedang asyik-asyiknya menyantap steak yang kupesan, tiba-tiba HPku berbunyi. Kulihat caller idnya.. Dari Santi.
Berita Sex:Nafsu Istri Pejabat
"Hallo Pak Robert. Kapan nih kesini lagi" suara merdu terdengar diseberang sana.

"Oh iya. Nanti sebentar lagi saya ke sana. Saya sedang makan siang nih. Bapak tunggu sebentar ya" jawabku.

"He.. He.. Sedang nggak bisa ngomong ya Pak" Santi menggoda.

"Betul Pak.. OK sampai ketemu sebentar lagi ya" kataku sambil menutup pembicaraan.

"Dari klien" kataku. Aku sangat hati-hati tidak mau affairku dengan Santi tercium oleh mereka.

Hal ini mengingat Pak Arief, suami Santi, adalah manajer keuangan di kantorku. Kebetulan Pak Arief ini sedang aku kirim training ke Singapore, sehingga aku bisa leluasa menikmati istrinya. Seusai menikmati makan siang, aku berkata pada Lia bahwa aku akan langsung menuju tempat klienku. Seperti biasa, aku minta supaya aku tidak diganggu kecuali kalau ada emergency.

Kamipun berpisah.. Mereka kembali ke lantai atas untuk bekerja, sedangkan aku langsung menuju tempat parkir untuk berangkat mengerjai istri orang he.. He.. Setelah kesal karena terjebak macet, sampai jugalah aku di rumah Santi. Hari sudah menjelang sore. Bayangkan saja, sudah beberapa jam aku di jalan tadi.

Segera kuparkirkan Mercy silver metalik kesayanganku, dan memencet bel rumahnya. Santi sendiri yang membukakan pintu. Dia tersenyum gembira melihat kedatanganku.

"Aih.. Pak Robert kok lama sih" katanya.

"Iya.. Tadi macet total tuh.. Rumah kamu sih jauh.. Mungkin di peta juga nggak ada" candaku.

"Bisa aja Pak Robert.." jawab Santi sambil tertawa kecil.

Dia tampak cantik dengan baju "you can see" nya yang memperlihatkan lengannya yang mulus. Buah dadanya tampak semakin padat dibalik bajunya.

Mungkin karena sudah beberapa hari ini aku remas dan hisap sementara suaminya aku "asingkan" di negeri tetangga. Kamipun masuk ke dalam rumah dan aku langsung duduk di sofa ruang keluarganya. Santi menyuguhkan orange juice untuk menghilangkan dahagaku. Nikmat sekali meminum orange juice itu setelah lelah terjebak macet tadi. Dahagakupun langsung hilang, tetapi setelah melihat Santi yang cantik, dahagaku yang lainpun muncul.

Aku masih bernafsu melihat Santi, meskipun telah lima hari berturut-turut aku setubuhi dia. Kucium bibirnya sambil tanganku mengelus-elus pundaknya. Ketika aku akan membuka bajunya, dia menahanku.

"Pak.. Santi ada hadiah nih untuk bapak" "Apaan nih?" jawabku senang.

"Ini ada teman Santi yang mau kenal sama bapak. Orangnya cantik banget.

" Lalu dia bercerita kalau dia berkenalan dengan seorang wanita, Susan, saat dia sedang berolahraga di gym. Setelah mulai akrab, merekapun bercerita mengenai kehidupan seks mereka. Singkat cerita, Susan menawarkan untuk berpesta seks sambil bertukar pasangan di rumah mereka.

"Dia ingin coba ini bapak. Katanya belum pernah lihat yang sebesar punya Pak Robert" kata Santi sambil meraba-raba kemaluanku.

"Saya sih OK saja" jawabku riang. "Oh ya.. Nanti pura-pura saja Pak Robert suamiku" kata Santi sambil pamit untuk menelpon kenalan barunya itu. Aku dan Santi kemudian meluncur menuju rumah Susan di kawasan Kemang. Untung jalanan Jakarta sudah agak lengang. Tak lama kamipun sampai di rumahnya yang luas. Seorang satpam tampak membukakan pintu garasi. Santipun menjelaskan kalau kami sudah ada janji dengan majikannya. Susan menyambut kami dengan ramah. "Ini perkenalkan suami saya" Seorang laki-laki paruh baya dengan kepala agak botak memperkenalkan diri. Namanya Harry, seorang pengusaha properti yang sukses. Santipun memperkenalkan diriku pada mereka. Aku kagum pada rumah mereka yang sangat luas.

Dengan perabot-perabot yang mahal, juga koleksi lukisan-lukisan pelukis terkenal yang tergantung di dinding. Bayangkan saja betapa kayanya mereka, karena orang sekelas aku saja kagum melihat rumahnya yang sangat wah itu. Tetapi aku lebih kagum melihat Susan. Wanita ini memang cantik sekali. Terutama kulitnya yang putih dan mulus sekali. Ibaratnya kalau dihinggapi nyamuk, si nyamuk akan jatuh tergelincir. Disamping itu bodynya tampak seksi sekali dengan buah dada yang besar dan bentuk tubuh yang padat. Sekilas mengingatkan aku pada bintang film panas di jaman tahun 80-an.. Entah siapa namanya itu.

Merekapun menyuguhkan makan malam. Kamipun bercerita basa-basi ngalor ngidul sambil menikmati hidangan yang disediakan. Ditengah makan malam itu, Santi pamit untuk ke toilet. Dengan matanya dia mengajakku untuk mengikuti dia.

"Pak, habis ini pulang aja yuk" kata Santi berbisik perlahan setelah keluar dari ruang makan. "Kenapa?" tanyaku.

"Habisnya Santi nggak nafsu lihat Pak Harry itu. Sudah tua, botak, perutnya buncit lagi". Aku tertawa geli dalam hati. Tetapi aku tentu saja tidak menyetujui permintaan Santi. Aku sudah ingin menikmati istri Pak Harry yang cantik sekali seperti boneka itu. Kupaksa saja Santi untuk kembali ke ruang makan. Setelah makan, kamipun ke ruang keluarga sambil nonton video porno untuk membangkitkan gairah kami. Tak lama, seorang gadis pembantu kecil datang untuk menyuguhkan buah-buahan. Tetapi mungkin karena kaget melihat adegan di layar TV home theater itu, tanpa sengaja dia menjatuhkan gelas kristal sehingga pecah berkeping-keping. Kulihat tampak Susan melotot memarahi pembantunya itu, sedangkan si pembantu kecil itu tampak ketakutan sambil meminta maaf berkali-kali. Adegan di TV tampak semakin hot saja.

Tampak Pak Harry mulai mengerayangi tubuh Santi di sofa seberang. Sedangkan Santi tampak ogah-ogahan melayaninya.

"Sebentar Pak.. Santi mau lihat filmnya dulu" Aku tersenyum mendengar alasan Santi ini. Sementara itu Susan minta ijin ke dapur sebentar. Akupun mencoba menikmati adegan di layar TV.

Meskipun sebenarnya aku tidak perlu lihat yang seperti ini, mengingat tubuh Susan sudah sangat mengundang gairahku. Tak lama akupun merasa ingin buang air kecil, sehingga akupun pamitan ke belakang. Setelah dari toilet, aku berjalan melintasi dapur untuk kembali ke ruang keluarga. Kulihat di dalam, Susan sedang berkacak pinggang memarahi gadis kecil pembantunya tadi.

"Ampun non.. Sri nggak sengaja" si gadis kecil memohon belas kasihan pada majikannya, Susan yang cantik itu.

"Nggak sengaja nggak sengaja. Enak saja kamu bicara ya. Itu gelas harganya lebih dari setahun gaji kamu tahu!!" bentak Susan.

"Gajimu aku potong. Biar tau rasa kamu..

" Si gadis kecil itu terdiam sambil terisak-isak. Sementara wajah Susan menampakkan kepuasan setelah mendamprat pembantunya habis-habisan. Mungkin betul kata orang, kalau wanita kurang dapat menyalurkan hasrat seksualnya, cenderung menjadi pemarah. Melihat adegan itu, aku kasihan juga melihat si gadis pembantu itu.

Tetapi entah mengapa justru hasrat birahiku semakin timbul melihat Susan yang sepertinya lemah lembut dapat bersikap galak seperti itu.

"Dasar bedinde.. Verveillen!!" Susan masih terus berkacak pinggang memaki-maki pembantunya. Dengan tubuh yang putih bersih dan tinggi, kontras sekali melihat Susan berdiri di depan pembantunya yang kecil dan hitam. "Ampun non.. Nggak akan lagi non.."

"Oh Pak Robert.." kata Susan ketika sadar aku berada di pintu dapur. Diturunkannya tangan dari pinggangnya dan beranjak ke arahku.

"Sedang sibuk ya?" godaku. "Iya nih sedang kasih pelajaran ik punya pembantu" jawabnya sambil tersenyum manis.

"Yuk kita kembali" lanjutnya. Kamipun kembali ke ruang keluarga. Kulihat Santi masih menonton adegan di layar sementara Pak Harry mengelus-elus pahanya. Aku dan Susanpun langsung berciuman begitu duduk di sofa. Aku melakukan
"french kiss" dan Susanpun menyambut penuh gairah. Kutelusuri lehernya yang jenjang sambil tanganku meremas buah dadanya yang membusung padat. Susanpun melenguh kenikmatan. Tangannya meremas-remas kemaluanku. Dia kemudian jongkok di depanku yang masih duduk di sofa, sambil membuka celanaku. Celana dalamku dielusnya perlahan sambil menatapku menggoda. Kemudian disibakkannya celana dalamku ke samping sehingga kemaluankupun mencuat keluar.

"Oh..my god.. Bener kata Santi.. Very big.. I like it.." katanya sambil menjilat kepala kemaluanku. Kemudian dibukanya celana dalamku, sehingga kemaluankupun bebas tanpa ada penghalang sedikitpun di depan wajahnya. Dielus-elusnya seluruh kemaluan termasuk buah zakarku dengan tangannya yang halus.

Tingkah lakunya seperti anak kecil yang baru mendapat mainan baru. Kemaluankupun mulai dihisap mulut Susan dengan rakus. Sambil mengulum dan menjilati kemaluanku, Susan mengerang,emmhh.. emhh, seperti seseorang yang sedang memakan sesuatu yang sangat nikmat. Kuelus-elus rambutnya yang hitam dan diikat ke belakang itu. Sambil menikmati permainan oral Susan, kulihat suaminya sedang mendapat handjob dari Santi. Tampak Santi mengocok kemaluan Pak Harry dengan cepat, dan tak lama terdengar erangan nikmat Pak Harry saat dia mencapai orgasmenya. Santipun kemudian meninggalkan Pak Harry, mungkin dia pergi ke toilet untuk membersihkan tangannya. Sementara itu Susan masih dengan bernafsu menikmati kemaluanku yang besar.

Memang kalau kubandingkan dengan kemaluan suaminya, ukurannya jauh berbeda. Apalagi setelah dia mengalami orgasme, tampak kemaluan Pak Harry sangat kecil dan tertutup oleh lemak perutnya yang buncit itu. Tak heran bila istrinya sangat menikmati kemaluanku.

Tak lama Santipun kembali muncul di ruang itu, dan menghampiriku. Susan masih berjongkok di depanku sambil mempermainkan lidahnya di batang kemaluanku. Santi duduk di sampingku dan mulai menciumiku. Dibukanya bajuku dan puting dadakupun dihisapnya.

Nikmat sekali rasanya dihisap oleh dua wanita cantik istri orang ini. Seorang di atas yang lainnya di bawah. Sementara Pak Harry tampak menikmati pemandangan ini sambil berusaha membangkitkan kembali senjatanya yang sudah loyo. Kuangkat baju Santi dan juga BHnya, sehingga buah dadanya menantang di depan wajahku. Langsung kuhisap dan kujilati putingnya. Sementara tanganku yang satu meremas buah dadanya yang lain. Sementara Susan masih mengulum dan menjilati kemaluanku.

Setelah puas bermain dengan kemaluanku, Susan kemudian berdiri. Dia kemudian melepaskan pakaiannya hingga hanya kalung berlian dan hak tingginya saja yang masih melekat di tubuhnya. Buah dadanya besar dan padat menjulang, dengan puting yang kecil berwarna merah muda.
Aku terkagum dibuatnya, sehingga kuhentikan kegiatanku menghisapi buah dada Santi. Susan kemudian menghampiriku dan kamipun berciuman kembali dengan bergairah.

"Ayo isap susu ik " pintanya sambil menyorongkan buah dada sebelah kanannya ke mulutku. Tak perlu dikomando lagi langsung kuterkam buah dadanya yang kenyal itu. Kuremas, kuhisap dan kujilati sepuasnya. Susanpun mengerang kenikmatan. Setelah itu, dia kembali berdiri dan kemudian berbalik membelakangiku.

Diapun jongkok sambil mengarahkan kemaluanku ke dalam vaginanya yang berambut tipis itu. Kamipun bersetubuh dengan tubuhnya duduk di atas kemaluanku menghadap suaminya yang masih berusaha membangunkan perkakasnya kembali. Kutarik tubuhnya agak kebelakang sehingga aku dapat menciumi kembali bibirnya dan wajahnya yang cantik itu.

"Eh.. Eh.. Eh.." dengus Susan setiap kali aku menyodokkan kemaluanku ke dalam vaginanya. Aku terus menyetubuhinya sambil meremas-remas buah dadanya dan sesekali menjilati dan menciumi pundaknya yang mulus. Sementara itu Santi bersimpuh di ujung sofa sambil meraba-raba buah zakarku, sementara aku sedang menyetubuhi Susan. Terkadang dikeluarkannya kemaluanku dari vagina Susan untuk kemudian dikulumnya.

Setelah itu Santi memasukkan kembali kemaluanku ke dalam liang surga Susan. Setelah beberapa menit, aku berdiri dan kuminta Susan untuk menungging di sofa. Aku ingin menggenjot dia dari belakang. Kusetubuhi dia "doggy-style" sampai kalung berlian dan buah dadanya yang besar bergoyang-goyang menggemaskan. Kadang kukeluarkan kemaluanku dan kusodorkan ke mulut Santi yang dengan lahap menjilati dan mengulumnya. Benar-benar nikmat rasanya menyetubuhi dua wanita cantik ini.

"Ahh.. Yes.. Yes.. Aha.. Aha.. That's right.. Aha.. Aha.." begitu erangan Susan menahan rasa nikmat yang menjalari tubuhnya. Hal itu menambah suasana erotis di ruangan itu. Sementara Pak Harry rupanya telah berhasil membangunkan senjatanya.
Dihampirinya Santi dan ditariknya menuju sofa yang lain di ruangan itu. Santipun mau tak mau mengikuti kemauannya. Memang sudah perjanjian bahwa aku bisa menikmati istrinya sedangkan Pak Harry bisa menikmati "istriku". Sementara itu, aku masih menggenjot Susan secara doggy-style.
Sesekali kuremas buah dadanya yang berayun-ayun akibat dorongan tubuhku. Kulihat Pak Harry tampak bernafsu sekali menyetubuhi Santi dengan gaya missionary. Tak beberapa lama kudengar erangan Pak Harry.

Rupanya dia sudah mencapai orgasme yang kedua kalinya. Santipun tampak kembali pergi meninggalkan ruangan. Sementara aku masih menyetubuhi Susan dari belakang sambil berkacak pinggang. Setelah itu kubalikkan badannya dan kusetubuhi dia lagi, kali ini dari depan. Sesekali kuciumi wajah dan buah dadanya, sambil terus kugenjot vaginanya yang sempit itu.

"Ohh.. Aha.. Aha.. Ohh god.. I love your big cock.." Susan terus meracau kenikmatan. Tak lamapun tubuhnya mengejang dan dia menjerit melepaskan segala beban birahinya. Akupun sudah hampir orgasme. Aku berdiri di depannya dan kusuruh dia menghisap kemaluanku kembali. Sementara, aku lirik ke arah Pak Harry, dia sedang memperhatikan istrinya mengulumi kemaluanku. Kuremas rambut Susan dengan tangan kiriku, dan aku berkacak pinggang dengan tangan kananku. Tak lama akupun menyemburkan cairan ejakulasiku ke mulut Susan. Diapun menelan spermaku itu, walaupun sebagian menetes mengenai kalung berliannya.
Diapun menjilati bersih kemaluanku.

"Thanks Robert.. I really enjoyed it" katanya sambil membersihkan bekas spermaku di dadanya.

"No problem Susan.. I enjoyed it too.. Very much" balasku. Setelah itu, kamipun kembali mengobrol beberapa saat sambil menikmati desert yang disediakan. Kamipun berjanji untuk melakukannya lagi dalam waktu dekat. Dalam perjalanan pulang, Santi tampak kesal. Dia diam saja di dalam mobil. Akupun tidak begitu menghiraukannya karena aku sangat puas dengan pengalamanku tadi.
Akupun bersenandung kecil mengikuti alunan suara Al Jarreau di tape mobilku.

"We're in this love together.."

"Kenapa sih sayang?" tanyaku ketika kami telah sampai di depan rumahnya.

"Pokoknya Santi nggak mau lagi deh" katanya.

"Habis Santi nggak suka sama Pak Harry. Udah gitu mainnya cepet banget. Santi nanggung nih." Akupun tertawa geli mendengarnya.

"Kok ketawa sih Pak Robert.. Ayo.. Tolongin Santi dong.. Santi belum puas.. Tadi Santi horny banget lihat bapak sama Susan make love" rengeknya.

"Wah sudah malam nih.. Besok aja ya.. Lagian saya ada janji sama orang". "Ah.. Pak Robert jahat.." kata Santi merengut manja.

"Besok khan masih ada sayang" hiburku. "Tapi janji besok datang ya.." rengeknya lagi saat keluar dari mobilku.

"OK so pasti deh.. Bye" Sebenarnya aku tidak ada janji dengan siapa-siapa lagi malam itu. Hanya saja aku segan memakai Santi setelah dia disetubuhi Pak Harry tadi. Setidak-tidaknya dia harus bersih-bersih dulu.. He.. He.. Mungkin besok pagi saja aku akan menikmatinya kembali, karena Pak Arief toh masih beberapa hari lagi di luar negeri. Kukebut mobilku mengarungi jalan tol di dalam kota. Semoga saja aku masih dapat melihat film bagus tayangan HBO di TV nanti. TAMAT

Jumat, 25 September 2015

Berita Sex:Cocolan Ayam Kampus

Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerita Sex, Cerita Lesbian, Cerita Bispacx Terbaru 2015.
Seorang temanku, namanya Garry , dia menghubungiku di handphone. Dia lagi berada di hotel Menteng di Jalan Gondangdia lama bersama dua orang ceweknya. Memang dia pernah janji padgue mau mengenalkan pacarnya yang namanya Anita itu padgue, dan sekarang dia memintgue datang untuk bertemu dengan mereka malam ini di sana.
Dalam perjalanan ke sana gue teringat dengan seorang cewek yang namanya Anita juga. Lengkapnya Anita Monica. Sudah setahun ini kami tidak pernah bertemu lagi, tapi masih sering menghubungi via telepon, terakhir kali gue menghubungi dia waktu ulang tahunnya tanggal 23 September, dan kukirimi dia kado ulangtahun.

Dia adalah orang yang pernah begitu kusayangi. Dalam hatiku berharap semoga dia menjadi isteriku. Wajahnya mirip artis Dina Lorenza, tinggi 172 cm, kulitnya sawo matang. Pokoknya semua tentang dia ini oke punya lah. Ibunya orang Jawa, sedangkan bapaknya dari Sulawesi selatan. Dia sendiri sejak lahir sampai besar menetap di Jakarta bersama orangtuanya. Dulunya kami bekerja di satu perusahaan, Anita ini accountingnya kami di kantor, sedangkan gue bekerja diatas kapal. Setiap pulang dari Jepang, sering kubawa oleh-oleh untuk dia. Tetapi salah satu point yang sulit mempersatukan kami adalah soal agama.
Berita Sex:Cocolan Ayam Kampus 
Terakhir yang kutahu tentang Anita ini dia batal menikah dengan cowoknya yang namanya Adhi itu. Handphone-ku berbunyi lagi, rupanya dari Garry, mereka menyuruhku masuk ke dalam kamar 310, disitu Garry bersama dua orang ceweknya. gue disuruh langsung saja masuk ke kamar nanti begitu tiba di sana. gue tiba di sana pukul sembilan tiga puluh malam dan terus naik ke atas ke kamar 310. Seorang cewek membuka pintu buatku dan cewek itu hanya bercelana dalam dan BH saja, dan gue langsung masuk.

Rupanya Garry sedang main dengan salah seorang ceweknya itu, keduanya sama-sama telanjang dan lagi seru-serunya berduel. Terdengar suaranya si cewek ini mendesah dan mengerang kenikmatan, sementara Garry mencium wajahnya dan lehernya. gue berpaling pada cewek yang satu lagi ini yang memandangku dengan senyuman manis.

“Oom Errol ya..?” tegurnya sambil duduk di atas tempat tidur yang berada di sebelahnya. gue hanya mengangguk dan membalas senyumnya. Bodynya boleh juga nih cewek, hanya sedikit kurus dan imut-imut.

“Namanya siapa sich..?” tanygue.

“Namgue Putri, Oom buka aja bajunya.

” Lalu gue pun berdiri dan membuka bajuku, dan kemudian menghampirinya di atas ranjang dan menyentuh punggungnya, sementara Putri ini terus saja menonton ke sebelah. Si cewek yang lagi ‘dimakan’ Garry rupanya mencapai puncak orgasmenya sambil menggoyang pinggulnya liar sekali, menjerit dan mendesah, dan kemudian Garry pun keluar.

Asyik juga sekali-sekali menonton orang bersenggama seperti ini. Sementara keduanya masih tergeletak lemas dan nafas tersengal-sengal, si Putri ini berpaling kepadgue dan gue pun mengerti maksudnya, dan kami pun mulai bercumbu, saling meraba dan berciuman penuh nafsu. Kini berbalik Ricky dan ceweknya itu yang menonton gue dan Putri main.

Secara kebetulan gue balik berpaling kepada Ricky dan ceweknya itu, dan betapa kagetnya gue melihat siapa cewek yang bersama Ricky itu. Masih sempat kulihat buah dadanya dan puting susunya sebelum cepat-cepat dia menarik selimut menutupi badannya. gue langsung jadi ‘down’ dan bangun berdiri, dan menegur Ricky sambil memandang si cewek itu yang masih terbaring. Dia pun nampaknya begitu kaget, untung saja Ricky tidak melihat perubahan pada air wajahnya.

“Hi Ricky.., sorry gue langsung main tancap nich.

” katgue, Ricky hanya tertawa saja padgue.

“Gimana Roll, oke punya?” tanya Ricky sambil melirik Putri yang masih terbaring di ranjang.

“Excellent..!” jawabku sambil berdiri di depannya tanpa sadar bahwa gue lagi telanjang bulat dan tegang.

“Roll, kenalkan ini cewekku yang kubilang si Anita itu,” ucap Ricky sambil tangannya berbalik memegang kepalanya Anita. Segera gue menghampirinya dan mengulurkan tanganku yang disambut oleh cewek itu.

Kami berjabat tangan, terasa dingin sekali tangannya, dan dia menengok ke tempat lain, sementara gue menatapnya tajam. Untunglah Ricky tidak sadar akan perubahan diantara gue dengan cewek ini. Lalu si Anita ini bangun sambil melingkari tubuhnya dengan handuk, kemudian berjalan ke kamar mandi diiringi oleh tatapan matgue, melihat betis kakinya yang panjang indah itu yang dulu selalu kukagumi. Tidak sadar gue menarik nafas, terus Garry mempersilakan gue dan Putri kembali melanjutkan permainan yang tertunda itu.

Kami kemudian melguekan foreplay sebelum acara yang utama itu. Kulihat sekilas ke sebelah, Anita sudah balik dari kamar mandi dan memperhatikan gue dan Putri yang sedang bertempur dengan seru, Putri mengimbangiku tanpa terlalu berisik seperti Anita tadi. Putri mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar dan kusodok lubang vaginanya dengan penuh semangat. Maklumlah, dua bulan di laut tidak pernah menyentuh wanita sama sekali.

Sampai akhirnya kami berdua pun sama-sama keluar, aduuh.. nikmatnyaa… Kuciumi buah dada yang penuh keringat itu dan bibir-bibirnya yang tipis itu, kulitnya benar-benar bersih mulus dan akhirnya kami terbaring membisu sambil terus berpelukan mesrah dan tertidur.
Waktu itu sudah jam dua belas tengah malam. Ketika gue terbangun, rupanya Putri tidak tidur, dia malah asyik memandangiku. Kulihat ke sebelah, Garry dan Anita masih terlelap, hanya selimutnya sudah tersingkap. Garry tidur sambil memeluk Anita dan keduanya masih telanjang bulat.

Paha Anita yang mulus sexy itu membuatku jadi terangsang kembali dan terus saja memandangnya dari jauh.

“Dia cantik ya..?” lalu Putri berbisik padgue, gue hanya mengangguk kepala.

“Cantik, sexy.. tapi milik banyak orang..” tambah Putri lagi.

“Dia temanmu kan..?”

“Kita satu fgueltas dulu, dan sama-sama wisuda, setahu gua dia dulunya nggak suka main sama laki, tapi dia melayani tante-tante senang yang suka nyari mangsa di kampus.”

“Maksud kamu Anita itu lesbian..?”

“Yah gitu lah, tapi dia juga pacaran waktu itu, terakhir dulu gua dengar dia lama main ama orang cina dari Hongkong.”

“Bisa jadi dia pernah lesbong, soalnya liat tuh puting susunya udah besar dan panjang lagi, kayak ibu-ibu yang pernah menyusui.” katgue.

“Pak Garry ini cuman salah satu dari koleksinya, dia juga suka main ama orang bule dari Italy, terus dia juga ada main sama Pak XXX (orang penting).”

“Putri kok tau semuanya..?”

“Soalnya gua sering jalan bareng dia, kalo dia dapat order sering dia bagi-bagi ama gua, orangnya paling baik juga sosial ama temen.” sambung Putri lagi. Sementara Putri tidak tahu kalau gue dan Anita juga sudah lama kenal.

Tiba-tiba Anita menggerakkan badannya membuat bagian perutnya yang tadinya terselimut kini terbuka, gerakannya itu membangunkan Garry yang melihat buah dadanya begitu menantang langsung mulutnya beraksi, dari buah dada Anita turun terus ke bawah membuka lebar pahanya Anita dan menjilati bibir vaginanya. gue langsung bangun dan menghampiri ranjang keduanya dan memperhatikan dari dekat Garry menjilati bibir kemaluan Anita dan menguakkannya.

Nampak lubang kemaluan Anita yang memerah terbuka cukup besar. Sementara bulu kemaluannya kelihatan seperti dicukur bersih, licin seperti vagina seorang bayi.

Melihatku memperhatikannya dengan serius, Garry lalu bertanya. “Kamu suka Roll..? Kita tukaran aja sekarang, gue ama Putri.” Lalu Garry bangun dan pindah ke ranjang sebelah, dan gue segera menggantikan tempat Garry tadi, tapi betapa terkoyaknya hatiku saat itu.

Benar-benar tidak pernah kukira akan mengalami pertemuan kembali yang begini dengan Anita. gue berbaring sambil mendekap tubuhnya pelan-pelan, seolah tguet jangan sampai dia terbangun. Mulutku melahap buah dadanya, menghisap puting susunya yang besar dan panjang itu, tanganku pelan turun ke bawah mengusap selangkangannya, terus memegang vaginanya sambil mencium pipinya, mengulum bibir-bibirnya.

Anita mendesah dan menguap sambil menggerakkan badannya, tapi tidak bangun. gue pun terus melanjutkan aksiku. Ketika dia berbalik tertelungkup, segera kupegang pantatnya dan menguakkannya. Nampaklah lubang duburnya yang sudah terbuka itu, merah kehitam-hitaman, kira-kira berdiameter satu senti. Tapi betapa hatiku begitu penuh kasih padanya, pelan-pelan lidahku menjulur ke lubang pantatnya itu dan kujilati pelan-pelan.

Tiba-tiba Anita menggerakkan pantatnya, rupanya terasa olehnya sesuatu yang nikmat di pantatnya. gue terus saja menjilatinya, lalu dia merintih dan menarik napas panjang dan mendesah.

“Aduuhh.. enak Garry, terus Sayang.. lidahnya terus mainkan.., duuh.. enaakk..!

” desahnya pelansambil semakin kuat menggoyangkan pantatnya, sementara rudalku sudah tegang sekali.

“Garry.., jellynya.. jellynya dulu.. baru masukin yaa..!” gue tidak tahu dimana jellynya, lalu kuludahi saja banyak-banyak sampai lubang duburnya itu penuh dengan ludahku dan kuarahkan rudalku ke arah sasarannya, dan mulai menyentak masuk pelan-pelan.

“Aaacchh..!” dia mendesah. Sekali hentak langsung masuk tanpa halangan, kudorong terus rudalku, tangan kananku melingkari lehernya. Dia menarik napas panjang sambil mendesah tertahan, sementara rudalku sudah semuanya masuk tertanam dalam liang pelepasannya yang cengkeramannya sudah tidak terasa lagi.

Tangan kiriku memainkan klitorisnya, sambil mencium pipinya kemudian melumat bibirnya. Berarti Anita ini sudah biasa disodomi orang, hanya lubangnya belum terbuka terlalu besar. gue mulai menarik keluar kembali dan memasukkan lagi, dan mulai melguekan gerakan piston pelan-pelan pada awalnya, sebab tguet nanti Anitanya kesakitan kalau gue langsung main hajar dengan kasar. gue tahu bila dalam keadaan normal seperti biasa, tidak akan pernah gue dapat menyentuh tubuhnya ini.

Selagi gue mengulum lidahnya itu, Anita membuka matanya, terbangun dan kaget melihat siapa yang lagi menyetubuhinya. Anita mau bergerak bereaksi tapi kudekap dia kuat-kuat hingga Anita tidak mungkin dapat bergerak lagi, dan gue mulai menghentak dengan kekuatan penuh pada lubang duburnya yang memang sudah dol itu.

Batang rudalku masuk semua tertancap di dalam lubang duburnya dan masuk keluar dengan bebasnya menghajar lubang dubur Anita dengan tembakan-tembakan gencar beruntun sambil mendekapnya kuat-kuat dari belakang meremas payudaranya dengan gemasnya dan mengigit tengkuknya yang sudah basah oleh keringatnya itu. Secara reflex Anita mengoyang pinggulnya begitu merasakan batang kemaluanku masuk, dan mendesah mengerang dengan suara tertahan. Keringat deras bercucuran di pagi yang dingin itu.

Seperti kuda yang sedang balapan seru, dia merintih lirih diantara desahan napasnya itu dan mengerang. Anita semakin menggoyang pantatnya seperti kesetanan oleh nikmat yang abnormal itu. Sepuluh menit berlalu, lubang duburnya Anita rasanya sangat licin sekali, seperti main di vagina saja. Dan Anita meracau mendesah dan menjerit histeris, wajahnya penuh keringat yang meleleh. Kubalikkan tubuhnya, kini Anita sudah tidak melawan lagi, dia hanya tergeletak diam pasrah ketika kualasi bantal di bawah pantatnya.

Dia mengangkat kedua kakinya yang direntangkan dan memasukkan lagi rudalku ke dalam lubang duburnya yang sudah terkuak itu. Seluruh batang rudalku basah oleh cairan kuning yang berbuih, itu kotorannya Anita yang separuhnya keluar meleleh dari lubang duburnya itu. Bagi orang yang tidak biasa dengan anal sex ini pasti akan merasa jijik.

Kini wajah kami berhadapan, kupegang kepalanya supaya dia tidak dapat berpaling ke kiri ke kanan. Dan kulumat-lumat bibir-bibirnya, sepasang gunung buahdadanya terguncang-guncang dengan hebatnya, lehernya dan dadanya basah oleh keringatnya yang bercampur baur dengan keringatku. Dan inilah yang namanya kenikmatan surga. Pipi-pipinya telah memerah saga oleh kepanasan. gue semakin keras lagi menggenjot ketika mengetahui kalau Anita mau mencapai puncak klimaksnya. Seluruh tubuhnya lalu jadi mengejang, dan suaranya tertahan di ujung hidungnya, Anita ini benar-benar histeris pikirku.

Mungkin juga dia ini sex maniac. Anita mulai bergerak lagi dengan napas yang masih tersengal-sengal sambil mendesah.

“Terus ung.. teeeruus.. gue mau keluar lagi..!” desahnya. Benar saja, Anita kembali menjerit histeris seperti kuntilanak, seluruh tubuhnya kembali mengejang sambil wajahnya menyeringai seperti orang menahan sakit yang luar biasa. Butiran keringatnya jatuh sebesar biji jagung membasahi wajahnya, peluh kami sudah bercampuran. Kupeluk erat-erat tubuhnya yang licin mengkilap oleh keringat itu sambil menggigit-gigit pelan daun telinganya agar dia tambah terangsang lagi.

Akhirnya dia jatuh lemas terkulai tidak berdaya seperti orang mati saja. Tinggal gue yang masih terus berpacu sendiri menuju garis finish. Kubalikkan lagi tubuh Anita tengkurap dan mengangkat pantatnya, tapi tubuhnya jatuh kembali tertelungkup saja, entah apa dia sangat kehabisan tenaga atau memang dia tidak mau main doggy style. Kuganjal lagi bantal di bawah perutnya dan mulai menhajarnya lagi, menindihnya dari atas punggungnya yang basah itu.

Tapi keringatnya tetap berbau harum. Napasnya memburu dengan cepatnya seperti seorang pelari.

“Aduh.. aduuh.. gue mau beol.. nich.. cepeet dikeluarin.. nggak tahan nich..! Ituku udah mo keluar nich..!” desahnya. Dadanya bergerak turun naik dengan cepatnya. Tapi gue tidak perduli, soalnya lagi keenakan, kutanamkan kuat-kuat batang kemaluanku ke dalam lubang pantatnya, dan menyemprotkan spermgue begitu banyaknya ke dalam lubang analnya itu.

“Aduh.. aduuh.., gue mau beol.. nich.. cepeet nggak tahan nich.., udah mo keluar nich..!” desahnya.

“Aaacchhh.. aach..!” Anita menjerit lagi. Ada dua menit baru kucabut batang kemaluanku. Dan apa yang terjadi, benar saja kotorannya Anita ikut keluar bersama rudalku, dan menghambur padgue. Terasa hangat kotorannya yang mencret itu.

Hal itu juga berhamburan pada seprei tempat tidur. Praktis kami berenang di atas kotoran tinjanya yang keluarnya banyak sekali itu. Sementara gue lagi menikmati orgasmeku, kudengar suaranya Anita seperti orang yang sedang sekarat, dan napasnya mendengus.

Anehnya gue sama sekali tidak merasa jijik, walaupun gue dengan sudah belepotan oleh tinjanya. Kami tetap saja berbaring diam sambil terus berpelukan. Napasnya masih tersengal-sengal. Dadanya bergerak naik turun seperti orang yang benar-benar kecapaian. Kucium pipinya yang basah oleh keringatnya, dan menjilati keringat di lehernya yang putih mulus itu. Batinku terasa puas sekali dapat mencicipi tubuh indah ini, walaupun dia ini hanya seorang pelacur saja.

Anita pun tetap berbaring diam tidak bergerak walaupun semua bagian bawah tubuhnya sudah berlumuran oleh tinjanya. Dia sepertinya sudah seperti pasrah saja atas semua yang sedang terjadi pada dirinya. Bola matanya menatap kosong ke dinding kamar. gue membalikkan kepalanya agar menatapku, terus kuhisap bibirnya pelan dan mencium di jidatnya.

Tampak senyum di wajahnya, dia seperti senang dengan sikapku ini. Dia menatapku dengan wajah sayu dan letih.

“I love you Anita..” ucapku tanpa sadar. Dia hanya mendengus, menggerakan hidungnya yang mancung itu sambil bola matanya yang hitam bening itu menatapku tajam. Kucium lagi pipinya.

“Anita.., dari dulu gue tetap cinta kamu..” bisikku di telinganya.

“Walaupun harus hidup dengan berlumuran tinja seperti ini..?” jawabnya seperti menyindirku.

“Kita mesti keluar dari kubangan tinja ini Anita..,” katgue,

“Kita bersihkan tubuh kita dan kita memulai hidup kita yang baru.

” Dia tidak menjawab, malah mendorongku ke samping dan dia melompat bangun bergegas menuju kamar mandi diiringi suara ketawa dari Garry dan Lani.

Sisa-sisa kotoran di bokong pantatnya itu mengalir turun di paha dan betis kakinya dan ruangan itu telah dipenuhi oleh bau kotoran yang keluar dari dalam perutnya Anita ini. gue pun berlari ke kamar mandi dan membantu Anita membersihkan badannya dengan air dan bantu dia menyirami tubuhnya dan menyabuni seluruh tubuhnya sampai ke selangkang dan kemaluannya terus sampai pada lubang pantatnya semua kusabuni dan kubilas sampai benar-benar bersih. Barulah kemudian gue mandi. Anita nampaknya senang dengan perlgueanku yang mengistimewakan dirinya itu, dan dia pun membantuku mengelap badanku dengan handuk.

Kemudian kami kembali ke kamar, gue menarik keluar seprei yang telah penuh dengan kotoran itu, membungkusnya dan melemparnya ke kamar mandi. Anita duduk di kursi mengawasiku bekerja sambil senyum-senyum malu. gue menatap tubuhnya yang tinggi atletis ini dengan penuh rasa pesona dan syukur. Namun sama sekali tidak kusanga bahwa nanti dalam waktu yang tidak lama lagi dia akan menjadi isteriku. Dan sedikitpun gue tidak menyesal memperisteri Anita, sekalipun dia itu hanyalah seorang bekas wanita nakal, bekas ayam kampus. Kami kembali lagi ke atas tempat tidur dan berusaha untuk tidur, padahal hari sudah pagi.

Kami tidur berpelukan. Dia menyembunyikan kepalanya di dalam dadgue yang sedang bergemuruh dengan hebatnya itu, dan kami terlelap dalam tidur. gue hanya dapat tertidur beberapa saat saja, kemudian sudah terbangun lagi, di sampingku Anita masih tertidur lelap, mungkin sebab saking capeknya dia ini. Pelan gue bangun untuk duduk sambil memperhatikan dia dalam ketidurannya, di bibirnya tersungging senyum, sepertinya dia merasa bahagia dalam hidup ini. Rambutnya yang lebat hitam panjang itu tergerai di atas bantal.

Pelan kusingkap kakinya hingga terbuka lebar, dan tanganku mengusap pahanya yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu. Benar-benar merangsangku paha mulus yang bersih ini. Menguakkan bibir vaginanya yang telah ke biru-biruan itu pertanda bahwa dia telah banyak sekali melguekan persetubuhan. Dan kulihat lubang vaginanya yang telah terbuka menganga seperti lubang terowongan turun ke dalam rahimnya.

Lalu kujulurkan lidahku untuk membuka vaginanya itu dengan penuh perasaan. Kujilati juga klitorisnya, membuatnya jadi tergerak mungkin oleh rasa enak di klitorisnya itu. Tapi hanya sampai disitu saja. gue tidak tega untuk membangunkannya dari kelelapan tidurnya yang manis itu. Siangnya kami checked out dari Hotmen itu.

Dalam mobil gue dan Anita duduk di belakang. Dia tidak pernah berbicara sampai kami tiba di depan rumahnya Putri di Tebet timur, keduanya turun di sini, padahal Anita rumahnya di jalan Kalibata utara. Setelah berlalu dari situ, gue bertanya kepada Garry kenapa tidak membayar keduanya. Garry bilang biasanya uangnya itu di transfer ke rekening keduanya masing-masing.

Dan esoknya hari Senin gue mentransfer uang ke rekening Anita sebesar lima ratus ribu rupiah. Kenangan manis yang tidak terlupakan bagiku

Kamis, 24 September 2015

Berita Sex:Birahi Penagih Hutang

Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerita Sex, Cerita Lesbian, Cerita Bispacx Terbaru 2015.
Cerita sex kali ini menceritakan tentang pengalaman seseorang sebut saja Sagita 18 tahun adalah seorang gadis sma yg cantik , menarik , dan bisa dibilang sexy. rambutnya yg sebahu menambah cantik penampilannya. menjelang usia 17 tahun , ia telah menjelma menjadi seorang waSagita yg sangat menggairahkan , bentuk pinggulnya dan buah dadanya yg lumayan besar , cukup membuat lelaki normal manapun terpana.
Berita Sex:Birahi Penagih Hutang
Sagita tinggal dengan ayahnya , ibunya telah meninggal beberapa tahun lalu karena kecelakaan mobil. sejak itu ayahnya lah yg mengurus Sagita , sebenarnya ayah Sagita masih cukup pantas untuk menikah lagi , namun ia telah berjanji untuk tidak menikah lagi , dan hal itulah yg membuat Sagita bahagia dengan hidupnya yg sekarang. sayangnya Sagita tidak tahu apa sebenarnya yg telah bergejolak dalam pikiran ayahnya.

Sebagai lelaki normal tentu saja , Pak Vanda (ayah Sagita )tentu saja masih membutuhkan dan menginginkan dekapan hangat seorang Sagita. Apalagi seiring Sagita yg bertambah dewasa , naluri kelaki lakian sang ayah terusik , tiap malam tanpa sepengetahuan Sagita , sang ayah sering memandangi Sagita yg tertidur lelap , memandangi lekuk tubuhnya dibalik baju tidur , memandangi paha mulus Sagita yg terlihat krn bajunya tersingkap. namun untunglah sang ayah masih punya moral , ia tidak mau berbuat lebih , krn ia sadar bagaimanapun Sagita adalah anaknya. sebuah moralitas yg segera akan berubah. siang itu , pak Vanda sedang menerima dua orang tamu.

Ferdinan dan omen. mereka berdua datang untuk menagih hutang pak Vanda yg lama tidak dibayar, hutang yg tersisa ketika pak Vanda harus membayar biaya rumah sakit istrinya yg sangat mahal sebab ketika ibunya Sagita dibawa ke rumah sakit ia tak langsung meninggal namun sempat koma untuk beberapa minggu.kesulitan mencari uang akhirnya pak Vanda tak punya pilihan lain selain meminjam uang pada Ferdinan. Ferdinan sendiri terkenal sebagai seorang lintah darat yg kejam dan selalu didampingi tukang pukulnya omen.mereka tak segan segan menyiksa siapapun yang menunda nunda pembayaran hutangnya , mereka tak peduli alasan apapun yang diberikan , dan mereka juga tak peduli jika sebenarnya bunga hutang mereka sangat mencekik.

“Tuan Vanda, selama ini saya cukup bersabar terhadap anda , tapi tidak hari ini. anda harus membayar semua hutang anda , total 30 juta.” kata Ferdinan sebenarnya hutang pak Vanda hanyalah 10 juta namun seiring berjalannya waktu , bunganya terus berkembang hingga mencapai 30 juta , dan kini sebuah penyesalan mulai merayapai hati pak Vanda

“tapi maaf pak Ferdinan , saya belum ada uang , bagaimana klo saya cicil misalnya , satu juta sebulan dan……” ” KAMU GILA..!!” potong omen. ” dicicil …sampai kapan..? kiamat..? bayar sekarang..atau..!!” ancam omen sambil memperlihatkan pistol yg terselip di pinggang. pak Vanda tercekat melihat pistol di inggang omen , dan ia sangat yakin orang ini tak akan segan segan menggunakannya

” tapi pak Ferdinan….saya….” “TIDAK BISA..!!! bayar hari ini atau pakai barang kamu…atau rumah kamu….!!” potong Ferdinan lalu memberi isyarat pada omen. omen sebagai kaki tangan setia Ferdinan sudah ratusan kali melakukan ini dan sangat paham apa yang menjadi tugasnya , dengan sigap ia mendekati pak Vanda yang ketakutan , omen lalu menarik kerah baju pria malang itu lalu melayangkan tinjunya pada wajah pak Vanda. pak Vanda limbung dan terjatuh di sofa , kepalanya berdenyut pusing , dari hidung dan mulutnya keluar darah segar

“bagaiman tuan Vanda…?? ” tanya Ferdinan dengan dingin “tapi..tapi….” belum sempat Vanda berbicara , omen telah menariknya kembali dan kini bogem mentah melayang menghantam perutnya sehingga Vanda terjatuh berlutut di lantai sambil memegang perut. pak Vanda terus mencoba untuk meminta kebijakksanaan Ferdinan , namun Ferdinan tak bergeming , sehingga pak Vanda putus asa dan tak tahu harus bagaimana lagi.

Namun takdir bicara lain, saat itu Sagita baru saja pulang sekolah . seperti halnya laki laki lain , Ferdinan dan omen terpana melihat kecantikan Sagita , Ferdinan pun mengisyaratkan omen agar berhenti sejenak.

Sagita sendiri terkejut dan khawatir melihat kondisi ayahnya ,apalagi melihat kedua tamunya yang dalam sekejap saja Sagita bisa menduga mereka bukan orang baik baik.

“ayah..kenapa ayah…ada apa..??” tanya Sagita sambil berusaha menghampiri ayahnya , tangan Sagita sempat ditangkap omen membuat gadis remaja itu meronta mencoba melepaskan diri , gerakan tangan dari Ferdinan membuat omen akhirnya melepaskan gadis itu Ferdinan sejenak terdiam mengamati dan memandangi Sagita yang cantik , apalagi ia kelihatan begitu fresh dengan balutan seragam SMA nya , roknya yg agak pendek sedikit memberi pemandangan sekilas dari paha putih nan mulus

” ada alternative buat membayar hutang anda pak Vanda..” Ferdinan seolah memberi sedikit harapan pada pak Vanda. ” apa itu..?” ” anakmu.?” Sagita dan ayahnya sama sama terkejut bahkan gadis itu tak mampu berkata apa apa selain memandangi Ferdinan dengan penuh kebencian

“apa?” pak Vanda kaget .” jangan pak Ferdinan, tidak bisa..jangan dia..” kata Vanda sambil memeluk anaknya erat

” ayolah Vanda , apa pilihan kamu..? kamu biarkan saya dan juga omen sedikit bermain main dengan dengan anak kamu , hutang lunas” “dasar kalian semua bandit bandit tak bermoral..!!!!!

” Sagita memaki dengan penuh amarah dan hanya ditanggapi oleh Ferdinan dengan tertawa

“terserah kamu bilang apa gadis manis…..”

“tapi dia anak saya..saya tidak….”

” atau kamu pilih omen …?pikirkanlah , klo kamu mati ..apa jaminan klo saya tidak menyentuh anak kamu nantinya..?” omen pun dengan dramatis mencabut pistol yang terselip di pinggangnya lalu mengarahkan ke kepala Vanda pak Vanda dan Sagita sangat bingung dengan pilihan itu Sagita jelas jelas tak sudi jika harus menjadi budak nafsu para penjahat ini , ia tak menyangka juga ayahnya bisa terjebak rentenir jahat macam Ferdinan ,namun memang tak ada pilihan lain , dengan hati yg hancur Sagita rela mengorbankan tubuhnya demi membayar hutang sang ayah , apalagi hutang ini krn harus membayar biaya rumah sakit. meski begitu ia masih sedikit berat hati untuk melakukan hal ini. Ferdinan tertawa penuh kemenangan dan menuruh Sagita untuk duduk disampingnya Sagita dan berkata,

“klo kamu nurut , semua akan baik baik saja sayang…

” tangan Ferdinan menelusup kebalik rok seragam Sagita . Ferdinan meraba paha mulus Sagita ,semakin naik ke pangkal paha , disentuhnya vagina Sagita dari luar celana dalamnya.

“jangan..tolong..jangan kesana…jangan….”

“he..he..he…tenang sayang, kamu akan merasakan lebih dari sekedar sentuhan”

“oh..tidak… jangan…” hati Sagita memberontak namun ia sadar tak mungkin ia bisa lolos dari masalah ini, maka ia membiarkan tangan Ferdinan menjelajahi paha dan vaginanya. tangan Ferdinan kini mulai bergerak ke atas , buah dada Sagita yang ranum kini jadi mainan yang mengasyikan untuknya , sementar Sagita hanya bisa merintih dan mengerang , knikmtan , rasa malu dan kemarahan bercampur aduk di dadanya. ketika Ferdinan mulai melepaskan kancing seragamnya ,secara refleks Sagita mencegahnya dengan memegang tangan Ferdinan , namun ketika gadis itu melihat omen akan menyiksa ayahnya , ia pun kembali pasrah. satu persatu kancing seragamnya dibuka , memperlihatkan bukit kembar yang sedari tadi membuat penasaran pria pria cabul itu , dengan tak sabar Ferdinan lalu merenggut bra yg menghalangi keindahan buah dad itu.

“AWWWW!!!” Sagita TERpekik keakitan saat bra nya direnggut paksa , Ferdinan sendiri kemudian larut dalam keasyikan meremas remas buah dada ranum tersebut sambil menciumi leher jenjang Sagita “berlutut , cepat.!!” perintah Ferdinan setelah puas bermain main dengan buah dada Sagita

“tidak mau..!!” Sagita cukup paham dengan maksud perintah itu dan ia menolak dan sangat enggan melakukan perintah yang menjijikan baginya

“ayoo..!!” Ferdinan mulai tak sabar dan mendorong Sagita , hingga berlutut di depannya. Sagita mulai menangis ,ia tak menyangka akan mengalami hal yg menakutkan ini.

“ayo sayang, buka celana saya…” ” jangan , aku gak mau kayak gini…”

“ayo, jangan rewel ah..atau…” Ferdinan tak meneruskan kata katanya , namun Sagita dapat melihat , saat itu omen sedang menodongkan pistol ke kepala ayahnya.Sagita benar benar tak punya pilihan. Sagita mulai membuka dan menurunkan celana Ferdinan, begitu celana dalam Ferdinan diturunkan , Sagita langsung disambut dengan penis Ferdinan yg memang sudah tegang sedari tadi. ini kali pertama Sagita melihat penis seorang lelaki secara langsung , ia memang seorang gadis baik , belum pernah ia melakukan hal hal sex , bahkan berciuman pun belum , hal ternakal yang pernah ia lakukan hanyalah menonton film bokep bersama teman temannya yg semua perempuan dan tak lebih dari itu

” ayo , kocok kocok dengan tanganmu” dengan patuh Sagita melakukan suruhan Ferdinan, genggaman tangan mungil Sagita ternyata memberi sensai yang luar biasa pada renternir kejam ini , ia memejamkan mata menikmati dan meresapi kocokan tangan mungil gadis remaja bernama Sagita “sekarang , masukan ke mulutmu..” perintah Ferdinan kemudian “apa..? jangan tolong..

” Sagita merasa betapa menjijikannya hal tersebut “eitts..nona manis, ingat kamu harus lakukan semua yg aku perintahkan!!

” Sagita memandang nanar penis dalam genggamannya sebelum akhirnya dengan gerakan lambat memasukan penis Ferdinan ke mulutnya , air mata mengalir di pipinya.

” ayo ,jilat dan hisap sayang , hisap seperti kamu makan permen loli.

” Sagita menjilat dan menghisap penis Ferdinan dengan patuh , meski baru pertama kali melakukan ,Sagita pernah melihatnya di film bokep dan berusaha mengingat bagaimana cara mengulum penis. siapapun akan melayang jika seroang gadis cantik menjilati penisnya apalagi jika yang menjilati adalah gadis remaja secantik Sagita. setelah beberapa lama , Ferdinan merasakan penisnya akan menyembur , ia pun menahan kepala Sagita , sehingga Sagita terpaksa menelan sperma Ferdinan , rasa jijik dan nyaris tersedak membuat ia akhrinya terbatuk batuk.

Sementara Ferdinan masih meresapi kenikmatan yg baru saja dirasakan untuk beberapa lama . Sagita sendiri dengan masih berlutut di lantai , menangis sejadi jadinya , namun sayang mimpi buruk belum selesai. sementara Ferdinan mengumpulkan tenaga , ia menuruh omen untuk bermain main dengan Sagita. omen menyuruh Sagita untuk nungging di sofa, mungkin krn sudah pasrah Sagita tidak banyak melawan , namun isak tangis masih terdengar. omen kemudian menyingkap rok seragam Sagita dan menurunkan celana dalamnya , memperlihatkan bulatan pantat yag indah dan mulus , semuanya terpana tak terkecuali sang ayah , yg baru melihat pantat mulus anaknya , diam diam nafsu birahinya muncul juga, apalagi vagina Sagita dan sedikit bulu bulunya agak terlihat. sewaktu Sagita sedang melakukan oral sex pada Ferdinan , omen iseng membuka dan melihat lihat isi tas se kolah Sagita , isinya ternyata standar isi tas sekolah perempuan , namun ketika ia menemukan body lotion di dalam tas itu , muncul sebuah ide nakal dalam otaknya omen menggunakan body lotion yang ia temukan untuk membaluri pantat Sagita , sambil dielus , diremas, ia ratakan body lotion tsb , jarinya bermain main di lubang pantat Sagita.

” aduuhh..jangan…ahh..” setelah beberapa menit , omen membuka celananya , penisnya cukup besar dan Sagita tak melihatnya jika ia melihat pastinya gadis itu akan menjerit ketakutan. Sagita hanya merasakan sebuah benda keras menyentuh pantatnya , dan belum sempat ia menyadari apa yang terjadi omen telah memaksakan penisnya untuk masuk ke dalam lubang pantat gadis malang itu “aaaaaaauuu…SAkiitt……..keluarin…tolong..ke luarin..

” Sagita menjerit keras begitu penis omen mnerobos masuk. namun omen tak peduli , ia terus mendorong masuk penisnya ,membuat jeritan Sagita makin keras. untungnya atau sialnya tak ada yang mendengar jeritan Sagita. omen terus saja menyodok lubang pantat Sagita sambil kini tangannya meremas remas buah dada Sagita dengan kasar jerit dan tangis kesakitan dari Sagita malah semakin menambah semangat preman itu setelah bebrapa lama tersiksa, akhirnya omen selesai juga , Sagita merasa sedikit lega, meski ia merasakan sakit yg luar biasa. dengan masih tertelungkup Sagita menangis sejadi jadinya , ia menangis karena rasa sakit dan juga menangius karena harga dirinya hancur , smentara pak Vanda memandang tak berdaya anaknya yg tersiksa , sebuah rasa bersalah muncul saat sejenak birahinya ikut naik ketika Sagita mengalami pelecehan seksual didepannya “ambil bir..” Ferdinan menyruh omen mengambil bir di mobil, tak berapa lama omen datang membawa beberapa botol bir. Ferdinan membuka satu dan meneguknya “mau , sayang…?

”Ferdinan menawarkan bir pada Sagita , namun ia hanya terdiam.

” ayo berbaring..” “ssaya…mmau..diapain lagi..?” Sagita merasa cemas “sudah berbaring saja.” Sagita kemudian berbaring di sofa , Ferdinan menarik lepas rok dan celana dalam Sagita , kini vagina dengan bulu bulu indahnya terlihat jelas. tiba tiba Ferdinan menumpahkan bir ke sekujur tubuh Sagita ,sehingga Sagita gelagapan.

“ha..ha..ha…..you are a fuckking beautiful angel…ha..ha..ha…” dengan tak sabar Ferdinan melucuti pakaian Sagita yang tersisa dan mulai meremas dan mengisap buah dada Sagita.

“aduuh..jangan…” namun percuma , tubuh telanjang Sagita kini sudah ditindih tubuh Ferdinan yg pula telah bugil , bergantian buah dada Sagita dihisap diremas , kadang digigit oleh Ferdinan , putingnya dipermainkan dengan gemas. Sagita hanya bisa meronta dan menangis tertahan , seumur hidup belum pernah ada yg menyentuh tubuhnya , kini org tak dikenal telah menagacak ngacak tubuhnya. pak Vanda sendiri tak menyangkal meski tak tega melihatnya namun ada sedikit rangsangan birahi melihat tubuh mulus anaknya ditindih orang lain. jilatan Ferdinan perlahan turun ke perut , paha, lalu langsung ke tujuan utama , vagina. dengan penuh kenikmatan Ferdinan menjilati vagina Sagita.

“aaahh…jaaang.ann..aahhh..uughh..’ “uhh.too.loong..cukupp..” s sebenarnya Sagita juga mulai dilanda badai birahi , namun harga dirinya yg tersisa membuat ia terus berusaha melakukan perlawanan semampu ia bisa tiba tiba Sagita merasakan sodokan keras di vaginanya , ternyata penis Ferdinan telah memaksa masuk kedalam vagina Sagita yg masih sempit.

” Sagita kembali berteriak keras, kini keperawananya telah direnggut oleh Ferdinan, air mata kembali mengalir deras, masa depannya hancur sudah.darah mengalir bercampur sperma Ferdinan. apalagi belum sempat beristirahat omen kemudian ambil giliran. hari itu Sagita berkali kali digilir oleh Ferdinan dan omen , di depan ayahnya sendiri yg tak mampu berbuat apa apa. setelah beberapa jam akhirnya Ferdinan dan omen puas juga menikmati tubuh Sagita , wajahnya terlihat kelelahan namun kepuasan terlihat dari raut wajah jahatnya , berbeda dengan kondisi Sagita yang mengenaskan , ia terbaring lemah kehabisan tenaga , tubuh telanjangnya terlentang di sofa , cairan putih bercampur keringat membasahi tubuhnya yang putih mulus , buah dadanya naik turun seiirama dengan isak tangisnya yg tak kunjung berhenti

“anakmu memang benar benar luar biasa Vanda” kata Ferdinan ketika akan pulang

“besok kita akan kembali lagi, aku ingin membuat rekamannya” sambung Ferdinan pak Vanda kaget dan berkata ,

“tapi …katanya hutangku lunas jika kalian telah mendapatkan anak saya.”

“benar Vanda , tapi kita kan tidak bilang berapa kali , ha..ha..ha…sudahlah , suruh anakmu siap siap besok , kamu tahu ..dari sekian banyak perawan yg aku tiduri , anakmu is the best.

” kata Ferdinan sambil pergi dan berlalu. pak Vanda segera memapah masuk anakanya ke dalam kamar dan atas permintaan Sagita , ia pun meninggalkan anaknya sendirian di kamar. namun begitu dari luar kamar ia bisa mendengar anaknya menangis dan menjerit pilu , meratapi nasibnya yang malang malam harinya Ferdinan menemui anaknya yg bersiap tidur , Sagita terlihat termenung di tempat tidur, ia terlihat masih shock.

“ayah..kenapa semua ini terjadi..?”

“maafkan ayah nak..ayah tak bisa berbuat apa apa.” kata pak Vanda dan memeluk Sagita. kini Sagita menangis dipelukan ayahnya. pak Vanda mengelus-elus punggung Sagita untuk menenangkannya.

“ayah….aku gak mau terus terusan melayani mereka ayah…aku bukan pelacur !!” kata Sagita di sela isak tangisnya

“ayah tahu sayang ..ayah tahu…maafkan ayah ya nak….ayah tak menyangka jadi begini…” kata pak Vanda sambil terus mengelus elus punggung Sagita tiba-tiba Sagita merasakan elusan ayahnya berubah , ia merasakan tali baju tidurnya diturunkan ayahnya.

“ayah ..apa apaan ini..?” namun ayahnya menjawab dengan membuka paksa baju tidur Sagita.

“ayah..sadar…aku anak mu ayah..ini Sagita..” namun Vanda kelihatan tak peduli , ia terus membuka baju tidur Sagita,sehingga Sagita telanjang bulat , ia pun memainkan buah dada anaknya dengan penuh nafsu.

“ayah…..tega…….”

“diam sayang…..ssst….kamu sayang ayah kan….?sudahlah, diam…apa bedanya toh kamu sudah gak perawan”

Sagita sempat berontak beberapa saat , namun ia kalah tenaga apalagi ia masih letih dan penat sehabis sepanjang siang jadi budak nafsu Ferdinan dan omen maka Sagita pun membiarkan ayahnya menilati sekujur tubuhnya dari leher terus turun ke buah dada , putingnya digigiti dengan gemas , smentara belahan lainnya di remas remas dengan nakal , kali ini ia membiarkan dirinya larut dalam birahi , ia memang marah , kecewa , dan sedih , namun tak ada guna itu semua. melihat anaknya terlihat pasrah dengan tak sabar ia membukai pakaiannya sendiri pak Vanda kemudian meyuruh Sagita duduk di pangkuannya , lalu dengan nafsu bibir pak Vanda meraih bibir indah Sagita , lidahnya menjelajah mencari temuan lidah anaknya , merasa tanggung kotor dan terhina , Sagita pun membalas ciuman ayahnya dengan lebih panas , Sagita merangkulkan tangannya pada leher ayahnya , sambil menekan kedua buah dadanya pada dada ayahnya. birahi pak Vanda semakin memuncak saat merasakan empuknya dada Sagita , ia sudah tak peduli lagi jika sebenarnya perempuan yang digumulinya sekarang adalah anaknya sendiri.

Sagita memang memasrahkan dirinya untuk larut dalam birahi , namun setetes harga diri masih tersisa dalam dirinya , dan setetes harga diri itulah yang berubag menjadi tetesan air mata yang jatuh saat ia berciuman dengan ayahnya. dan tetes air mata itu pulalah yang mengiringi kepedihannya saat penis ayahnya memenuhi mulutnya. sepanjang malam Sagita menjadi budak nafsu ayahnya , entah berapa lama ia melayani ayahnya sendiri , yang pasti sepanjang malam itu Sagita kembali menangisi hidupnya yg malang , hari nya yg kelabu , dia tak mengerti mengapa harus mengalami semua itu.sayang sekali..Sagita tak tahu, jika hari itu adalah awal dari mimpi buruknya. mimpi terburuk masih akan datang menghantui dia. Sagita yang malang. meski baru mengalami peristiwa yg mengejutkan, tidak membuat Sagita terus terpukul. ia mencoba tabah , pagi harinya ia masih berangkat sekolah seperti biasa seolah tak ada apa apa. yg berbeda mungkin hanya sikap dia pada ayahnya, ia tak menyangka ayahnya yg begitu ia hormati tega berbuat seperti itu. siang hari menjelang Sagita pulang sekolah , Ferdinan dan omen kembali datang , kali ini ia membawa kamera untuk merekam video mereka dengan Sagita.

Vanda menyetujui anaknya kali ini direkam dengan syarat ia duluan yg menikmati tubuh anaknya, Ferdinan setuju. namun hingga sore hari anaknya tidak juga pulang , Vanda mulai khawatir , jangan2 anaknya kabur , karena peristiwa ini. akhirnya menjelang malam Sagita baru pulang.

” hai sayang darimana kok baru pulang.?”sambut Vanda

“apa peduli ayah….” jawab Sagita ketus. “tapi Sagita….” “sudahlah Sagita capek ayah.

” Sagita lantas menuju kamarnya. betapa terkejutnya dia ketika di kamarnya telah menunggu Ferdinan dan omen yang terlihat begitu gembira melihat Sagita datang. saat Sagita hendak berbalik, ayahnya mendorong masuk Sagita ke dalam dan mengunci pintu kmar.

“ayah..apa lagi ini…?”Sagita mulai ketakutan.

“ayo sayang..kamu pasti mengerti…terserah kamu….kamu pasrah atau kamu harus dikerasin dulu…”

“betul Sagita yang cantik ,…sebaiknya kamu ikuti perintah kita..

” Sagita hanya terduduk diam di tepi ranjang , saat ayahnya mendekat.

“ayo sayang…ayah ketagihan sedotan kamu.” dengan memandang jijik pada ayahnya ia membuka celana ayahnya , dan mulai menjilati kont*l ayahnya. Vanda menggeram tertahan ketika kont*lnya merasakan kehangatan mulut Sagita. “fantastic…..video yang bagus.” kata Ferdinan sambil tetap merekam adegan tersebut.terbayang jika dijual film ini akan menghasilkan uang banyak , gadis cantik masih sma, masih berseragam pula.wow. smentara Sagita masih menjilat dan menyedot kont*l ayahnya , ia sedikit terbiasa meski masih merasa terhina.

“ayo sayang….sedot yg kuat..telan sperma ayah..” tak butuh waktu lama sampai akhirnya Sagita kembali menelan sperma ayahnya ,

“oooohh…Sagitaaa…” Vanda kemudian mendorong Sagita hingga terbaring di tempat tidur, rok abu abunya tersingkap , memperlihatkan paha mulus Sagita. Vanda menyingkap rok Sagita ke atas dan menurunkan celana dalam Sagita. vaginanya ia jilati dengan nikmat , membuat Sagita bergelinjang dan merintih , sementara Ferdinan dan omen tetap merekam setiap moment yg terjadi. Vanda kemudian membuka satu persatu kancing sergam Sagita , dan dengan lembut membuka bra Sagita , buah dadanya kembali terlihat , apalagi bekas gigitan mereka kemarin masih belum hilang , merah merah yg membuat rangsangan makin tinggi.

Vanda memainkan puting susu Sagita, sambil meremas buah dada yg lain. “aaahh..ayyaahhh…..suuddahh…uuuhhhh…” setelah puas dan dirasa punya cukup tenaga , Vanda melebarkan paha Sagita , dan mulai memasukan kont*lnya ke vagina Sagita.

“ahhhhhhhh.w……ahhh..” tubuh Sagita tergerak maju mundur seiring dengan gerakan ayahnya , tubuhnya menggelinjang , mulutnya masih keluar rintihan rintihan, memberi penyemangat Vanda mendorong kont*lnya menembus vagina anaknya makin dalam , sambil tangannya meremas remas buah dada Sagita. setelah puas, giliran Ferdinan yang menindih Sagita , sementara omen tetap merekam nya. tak membuang waktu , Ferdinan menyingkirkan semua pakaian yg masih melekat di tubuh Sagita sehingga Sagita telanjang bulat, ia melakukan doggy style dengan Sagita, sepanjang itu , Sagita menjerit jerit , merintih dan menangis,tapi siapa yg peduli..? malah kelihatan indah di video. setelah Ferdinan puas , tanpa mempedulikan Sagita yg kelelahan ,omen giliran menyetubuhi Sagita , kali ini Sagita tak banyak bersuara , mungkin kelelahan. setelah omen puas , Sagita dibiarkan istirahat kurang lebih sepuluh menit. sepuluh menit berlalu, pesta kembali dimulai. “Sagita coba pakai ini sayang ” kata sang ayah sambil memberikan pakaian cheersleader Sagita, yg ia temukan di lemari pakaian anaknya. S

agita kelihatan sangat sexy dengan baju cherrs yg ketat dan minim itu , apalagi ia memakainya tanpa memakai pelapis apa apa. Ferdinan kemudian menyuruh Sagita melakukan strptease menggunakan pakaian cheers itu. dengan terpaksa , Sagita melakukan adegan striptease, satu persatu pakaiannya dilepas,kurang lebih 5 menit ia harus melakukannya dengan direkam pula.

“bagus..bagus…coba dipakai lagi say..” Ferdinan menyuruh Sagita memakai lagi pakaian cheers nya. “sekarang berbaring di tempat tidur..

” Sagita berbaring , sambil menduga duga dia akan diapakan. ternyata dengan pakaian cheers itu Sagita diperintahkan untuk melakukan mastrubasi, dengan tetap direkam. satu hal yg pasti hasil video tsb sangat luar biasa indah. setelah Sagita mengalami orgasme , omen dapat gliran. ia pun melakukan posisi kesukaan dia , seperti kemarin ia menyodomi Sagita , sehingga Sagita kembali berteriak2 kesakitan , kali ini Vanda ikut nimbrung , ia bungkam mulut anaknya dengan kont*lnya yg besar. Sagita sempat agak kewalahan diserang depan belakang , apalagi kemudian Ferdinan ikut meremas dan menjilati buah dadanya. pertama kalinya Sagita mengalami gang bang , ironisnya salah satunya adalah ayahnya sendiri. hampir semalaman Sagita digilir oleh tiga orang itu , bahkan beberapa kali ia harus melayanai mereka sekaligus , semua lubang Sagita jadi sasaran tembak mereka.

Berita Sex:Suntik Aku Dok

Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerita Sex, Cerita Lesbian, Cerita Bispacx Terbaru 2015.
Aku sebenarnya enggan memperkenalkan diri sebagai dokter, namun untuk kelengkapan cerita, aku terpaksa mengakui bahwa aku memang dokter. Telah belasan tahun berpraktek aku di kawasan kumuh ibu kota, tepatnya di kawasan Pelabuhan Rakyat di Cireban barat.
Berita Sex:Suntik Aku Dok
Pasienku lumayan banyak, namun rata-rata dari kelas menengah ke bawah. Jadi sekalipun telah belasan tahun aku berpraktek dengan jumlah pasien lumayan, aku tetap saja tidak berani membina rumah tangga, sebab aku benar-benar ingin membahagiakan isteriku, bila aku memilikinya kelak, dan kebahagiaan dapat dengan mudah dicapai bila kantongku tebal, simpananku banyak di bank dan rumahku besar. Namun aku tidak pernah mengeluh akan keadaanku ini.

Aku tidak ingin membanding-bandingkan diriku pada Dr. waluyo yang ahli bedah, atau Dr. Haryanto yang spesialis kandungan, sekalipun mereka dulu waktu masih sama-sama kuliah di fakultas kedokteran sering aku bantu dalam menghadapi ujian. Mereka adalah bintang kedokteran yang sangat cemerlang di bumi pertiwi, bukan hanya ketenaran nama, juga kekayaan yang tampak dari Baby Benz, Toyota Land Cruiser, Dengan pekerjaanku yang melayani masyarakat kelas bawah, yang sangat memerlukan pelayanan kesehatan yang terjangkau, aku memperoleh kepuasan secara batiniah, karena aku dapat melayani sesama dengan baik.

Namun, dibalik itu, aku pun memperoleh kepuasan yang amat sangat di bidang non materi lainnya. Suatu malam hari, aku diminta mengunjungi pasien yang katanya sedang sakit parah di rumahnya. Seperti biasa, aku mengunjunginya setelah aku menutup praktek pada sekitar setengah sepuluh malam.

Ternyata sakitnya sebenarnya tidaklah parah bila ditinjau dari kacamata kedokteran, hanya flu berat disertai kurang darah, jadi dengan suntikan dan obat yang biasa aku sediakan bagi mereka yang kesusahan memperoleh obat malam malam, si ibu dapat di ringankan penyakitnya. Saat aku mau meninggalkan rumah si ibu, ternyata tanggul di tepi sungai jebol, dan air bah menerjang, hingga mobil kijang bututku serta merta terbenam sampai setinggi kurang lebih 50 senti dan mematikan mesin yang sempat hidup sebentar.

Air di mana-mana, dan aku pun membantu keluarga si ibu untuk mengungsi ke atas, karena kebetulan rumah petaknya terdiri dari 2 lantai dan di lantai atas ada kamar kecil satu-satunya tempat anak gadis si ibu tinggal. Karena tidak ada kemungkinan untuk pulang, maka si Ibu menawarkan aku untuk menginap sampai air surut. Di kamar yang sempit itu, si ibu segera tertidur dengan pulasnya, dan tinggallah aku berduaan dengan anak si ibu, yang ternyata dalam sinar remang-remang, tampak manis sekali, maklum, umurnya aku perkirakan baru sekitar awal dua puluhan.

“Pak dokter, maaf ya, kami tidak dapat menyuguhkan apa apa, agaknya semua perabotan dapur terendam di bawah”, katanya dengan suara yang begitu merdu, sekalipun di luar terdengar hamparan hujan masih mendayu dayu.

“Oh, enggak apa-apa kok Dik”, sahutku. Dan untuk melewati waktu, aku banyak bertanya padanya, yang ternyata bernama Terri.

Ternyata Terri adalah janda tanpa anak, yang suaminya meninggal karena kecelakaan di laut 2 tahun yang lalu. Karena hanya berdua saja dengan ibunya yang sakit-sakitan, maka Terri tetap menjanda. Terri sekarang bekerja pada pabrik konveksi pakaian anak-anak, namun perusahaan tempatnya bekerja pun terkena dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan.

Saat aku melirik ke jam tanganku, ternyata jam telah menunjukkan setengah dua dini hari, dan aku lihat Terri mulai terkantuk-kantuk, maka aku sarankan dia untuk tidur saja, dan karena sempitnya kamar ini, aku terpaksa duduk di samping Terri yang mulai merebahkan diri. Tampak rambut Terri yang panjang terburai di atas bantal. Dadanya yang membusung tampak bergerak naik turun dengan teraturnya mengiringi nafasnya.

Ketika Terri berbalik badan dalam tidurnya, belahan bajunya agak tersingkap, sehingga dapat kulihat buah dadanya yang montok dengan belahan yang sangat dalam. Pinggangnya yang ramping lebih menonjolkan busungan buah dadanya yang tampak sangat menantang. Aku coba merebahkan diri di sampingnya dan ternyata Terri tetap lelap dalam tidurnya.

Pikiranku menerawang, teringat aku akan Wati, yang juga mempunyai buah dada montok, yang pernah aku tiduri malam minggu yang lalu, saat aku melepaskan lelah di panti pijat tradisional yang terdapat banyak di kawasan aku berpraktek. Tapi Wati ternyata hanya nikmat di pandang, karena permainan seksnya jauh di bawah harapanku.

Waktu itu aku hampir-hampir tidak dapat pulang berjalan tegak, karena burungku masih tetap keras dan mengacung setelah ’selesai’ bergumul dengan Wati. Maklum, aku tidak terpuaskan secara seksual, dan kini, telah seminggu berlalu, dan aku masih memendam berahi di antara selangkanganku. Aku mencoba meraba buah dada Terri yang begitu menantang, ternyata dia tidak memakai beha di bawah bajunya.

Teraba puting susunya yang mungil. dan ketika aku mencoba melepaskan bajunya, ternyata dengan mudah dapat kulakukan tanpa membuat Terri terbangun. Aku dekatkan bibirku ke putingnya yang sebelah kanan, ternyata Terri tetap tertidur. Aku mulai merasakan kemaluanku mulai membesar dan agak menegang, jadi aku teruskan permainan bibirku ke puting susu Terri yang sebelah kiri, dan aku mulai meremas buah dada Terri yang montok itu. Terasa Terri bergerak di bawah himpitanku, dan tampak dia terbangun, namun aku segera menyambar bibirnya, agar dia tidak menjerit.

Aku lumatkan bibirku ke bibirnya, sambil menjulurkan lidahku ke dalam mulutnya. Terasa sekali Terri yang semula agak tegang, mulai rileks, dan agaknya dia menikmati juga permainan bibir dan lidahku, yang disertai dengan remasan gemas pada ke dua buah dadanya. Setalah aku yakin Terri tidak akan berteriak, aku alihkan bibirku ke arah bawah, sambil tanganku mencoba menyibakkan roknya agar tanganku dapat meraba kulit pahanya.

Ternyata Terri sangat bekerja sama, dia gerakkan bokongnya sehingga dengan mudah malah aku dapat menurunkan roknya sekaligus dengan celana dalamnya, dan saat itu kilat di luar membuat sekilas tampak pangkal paha Terri yang mulus, dengan bulu kemaluan yang tumbuh lebat di antara pangkal pahanya itu. Kujulurkan lidahku, kususupi rambut lebat yang tumbuh sampai di tepi bibir besar kemaluannya. Di tengah atas, ternyata clitoris Terri sudah mulai mengeras, dan aku jilati sepuas hatiku sampai terasa Terri agak menggerakkan bokongnya, pasti dia menahan gejolak berahinya yang mulai terusik oleh jilatan lidahku itu. Terri membiarkan aku bermain dengan bibirnya, dan terasa tangannya mulai membuka kancing kemejaku, lalu melepaskan ikat pinggangku dan mencoba melepaskan celanaku.

Agaknya Terri mendapat sedikit kesulitan karena celanaku terasa sempit karena kemaluanku yang makin membesar dan makin menegang. Sambil tetap menjilati kemaluannya, aku membantu Terri melepaskan celana panjang dan celana dalamku sekaligus, sehingga kini kami telah bertelanjang bulat, berbaring bersama di lantai kamar, sedangkan ibunya masih nyenyak di atas tempat tidur. Mata Terri tampak agak terbelalak saat dia memandang ke arah bawah perutku, yang penuh ditumbuhi oleh rambut kemaluanku yang subur, dan batang kemaluanku yang telah membesar penuh dan dalam keadaan tegang, menjulang dengan kepala kemaluanku yang membesar pada ujungnya dan tampak merah berkilat. Kutarik kepala Terri agar mendekat ke kemaluanku, dan kusodorkan kepala kemaluanku ke arah bibirnya yang mungil.

Ternyata Terri tidak canggung membuka mulutnya dan mengulum kepala kemaluanku dengan lembutnya. Tangan kanannya mengelus batang kemaluanku sedangkan tangan kirinya meremas buah kemaluanku. Aku memajukan bokongku dan batang kemaluanku makin dalam memasuki mulut Terri. Kedua tanganku sibuk meremas buah dadanya, lalu bokongnya dan juga kemaluannya. Aku mainkan jariku di clitoris Terri, yang membuatnya menggelinjang, saat aku rasakan kemaluan Terri mulai membasah, aku tahu, saatnya sudah dekat.

Kulepaskan kemaluanku dari kuluman bibir Terri, dan kudorong Terri hingga telentang. Rambut panjangnya kembali terburai di atas bantal. Terri mulai sedikit merenggangkan kedua pahanya, sehingga aku mudah menempatkan diri di atas badannya, dengan dada menekan kedua buah dadanya yang montok, dengan bibir yang melumat bibirnya, dan bagian bawah tubuhku berada di antara kedua pahanya yang makin dilebarkan.

Aku turunkan bokongku, dan terasa kepala kemaluanku menyentuh bulu kemaluan Terri, lalu aku geserkan agak ke bawah dan kini terasa kepala kemaluanku berada diantara kedua bibir besarnya dan mulai menyentuh mulut kemaluannya. Kemudian aku dorongkan batang kemaluanku perlahan-lahan menyusuri liang sanggama Terri. Terasa agak seret majunya, karena Terri telah menjanda dua tahun, dan agaknya belum merasakan batang kemaluan laki-laki sejak itu.

Dengan sabar aku majukan terus batang kemaluanku sampai akhirnya tertahan oleh dasar kemaluan Terri. Ternyata kemaluanku cukup besar dan panjang bagi Terri, namun ini hanya sebentar saja, karena segera terasa Terri mulai sedikit menggerakkan bokongnya sehingga aku dapat mendorong batang kemaluanku sampai habis, menghunjam ke dalam liang kemaluan Terri. Aku membiarkan batang kemaluanku di dalam liang kemaluan Terri sekitar 20 detik, baru setelah itu aku mulai menariknya perlahan-lahan, sampai kira-kira setengahnya, lalu aku dorongkan dengan lebih cepat sampai habis.

Gerakan bokongku ternyata membangkitkan berahi Terri yang juga menimpali dengan gerakan bokongnya maju dan mundur, kadangkala ke arah kiri dan kanan dan sesekali bergerak memutar, yang membuat kepala dan batang kemaluanku terasa di remas-remas oleh liang kemaluan Terri yang makin membasah. Tidak terasa, Terri terdengar mendasah dasah, terbaur dengan dengusan nafasku yang ditimpali dengan hawa nafsu yang makin membubung. Untuk kali pertama aku menyetubuhi Terri, aku belum ingin melakukan gaya yang barangkali akan membuatnya kaget, jadi aku teruskan gerakan bokongku mengikuti irama bersetubuh yang tradisional, namun ini juga membuahkan hasil kenikmatan yang amat sangat.

Sekitar 30 menit kemudian, disertai dengan jeritan kecil Terri, aku hunjamkan seluruh batang kemaluanku dalam dalam, kutekan dasar kemaluan Terri dan seketika kemudian, terasa kepala kemaluanku menggangguk-angguk di dalam kesempitan liang kemaluan Terri dan memancarkan air maniku yang telah tertahan lebih dari satu minggu. Terasa badan Terri melamas, dan aku biarkan berat badanku tergolek di atas buah dadanya yang montok. Batang kemaluanku mulai melemas, namun masih cukup besar, dan kubiarkan tergoler dalam jepitan liang kemaluannya. Terasa ada cairan hangat mengalir membasahi pangkal pahaku. Sambil memeluk tubuh Terri yang berkeringat, aku bisikan ke telinganya, “Terri, terima kasih, terima kasih..”

Berita Sex:Memek Pelayan Ngecrit

Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerita Sex, Cerita Lesbian, Cerita Bispacx Terbaru 2015.Pada saat itu aku melihat Ibu aku kasihan karena 2 bulan ini Ibu keteteran dengan perginya pembantu karena sudah tua pembantu rumah tanggaku istrihat mau pulang kampong, mamahku sempat mencari penggantinya karena kesibukan Ibuyang extra di luar rumah, suatu hari ada info katanya temannya bapak hansip yang bekerja di komplek perumahan yang aku huni itu punya saudara yang mau dijadika pembantu di rumahku.
Berita Sex:Memek Pelayan Ngecrit
Bulan Maret kemarin pembantu itu datang, namanya Herlina dia mash berumur 26 tahun, dia memperkenalkan dirinya bersamaku dan mamahku, aku melihat body mbak Herlina itu sungguh luar biasa karena membuat rodalku ngaceng tiba tiba. Apa mungkin aku habis nonton bokep di dlam kamar sehingga aku berfantasi dengan body mbak Herlina itu.

Kalo anda-anda semua ingin tahu seperti apa tampangnya mbak Herlina. Bayangkanlah tampang pembantu pada umumnya. Tambahkan beberapa detil berikut: Rambut panjang, tinggi sekitar 160cm, kulit coklat. wajahnya tidak cantik, tapi enak diliat (gak berantakan)

Mbak Herlina bekerja cukup baik di rumah kami. Masakannya enak dan pekerjaannya bersih. Kalau ada kesempatan aku sering mencuri pandang ke arah pantatnya yang montok. Dan tidak usah ditanya, berapa kali aku masturbasi sambil membayangkannya. Mbak Herlina diberi kamar tidur dan kamar mandi sendiri di lantai 2 rumah kami. Memang tidak besar dan pintunya terbuat dari triplek saja.

Saat rumah sepi, dan mbak Herlina sedang bekerja di bawah, aku sering diam-diam ke atas untuk mencari-cari celana dalamnya. Kalau aku beruntung, aku bisa mendapatkan celana dalamnya yang kotor dan habis dipakai namun belum sempat dicuci, aku memakai celana dalam itu untuk masturbasi. Entah kenapa aku sangat terangsang dengan bau celana dalam kotor punya mbak Herlina.

Hal itu terus berlangsung selama beberapa bulan. Suatu hari, Ibuaku ngajak Mbak Herlina pergi ke mall Citraland karena Ibumau belanja, dan Mbak Herlina di suruh menenteng belanjaan saat pulangnya. Bokap aku kerja, Adek aku main ke rumah temannya.

Alhasil, saat aku pulang sekolah, aku sendirian di rumah. Langsung aja aku buka koleksi gambar2 bokep aku di komputer. Salah satu gambar itu menunjukkan gambar seorang wanita yang sedang berganti pakaian di ruang ganti dan diambil menggunakan spycam. aku masturbasi sambil melihat gambar2 itu. Begitu aku klimaks, sebuah ilham muncul di kepala aku.

aku emang gak punya spycam. Tapi aku punya obeng dan palu. aku langsung ke atas, menuju kamar mandi Mbak Herlina. aku senang melihat bahwa pintu kamar mandi itu sudah agak keropos karena terkena air. aku segera bekerja.

aku mencari Spot yang cocok dan membuat dua lubang kecil di pintu itu. Lubang itu cukup besar untuk aku melihat kedalam, tapi cukup kecil untuk dilihat secara sepintas, karena tersamarkan oleh noda-noda air yang melekat di pintu. posisinya Satu dibawah, satu lagi agak ke atas. Setelah itu aku turun.

aku tidak bisa langsung menikmati hasil kerjaku. Karena aku harus menunggu rumah kosong dan mbak Herlina sedang mandi. Kesempatan itu tidak kunjung datang. Kadang, rumah kosong tapi mbak Herlina sudah selesai mandi.

Suatu hari, saat itu tiba. Kami sekeluarga merencanakan untuk liburan akhir tahun di lembang bersama keluarga besar kami. aku bersikap biasa saja, namun saat hari keberangkatan, aku mengeluh pusing dan tidak mau ikut.

Tentu aja itu cuma alasan aku. Hampir rencana aku gagal, karena Ibu mengusulkan kalau rencana liburan itu dibatalkan saja, tapi dengan kelihaian omongan aku, mereka(bokap, Ibu , adek) tetap berangkat.

Sebelum cerita ini berlanjut, perlu diingat, rencana aku saat itu hanya untuk mengintip mbak Herlina, bukan untuk ngentot dengan dia. Saat itu, aku mana berani begituan...

Oke, rencana berjalan mulus, pagi itu mbak Herlina bekerja seperti biasa. Nyuci,nyapu ngepel. aku nonton TV sambil sesekali mencuri pandang ke pantatnya. aku sangat horny dan hampir gak tahan buat masturbasi. Tapi aku bertekat akan masturbasi setelah mengintip Mbak Herlina.

Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu tiba. Setelah selesai bekerja, Mbak Herlina mandi. Begitu dia naik, aku tunggu agak lama. Kemudian aku pelan-pelan naik. Di lantai 2 ada sebuah lemari berisi buku-buku komik aku. Dan aku akan beralasan sedang mencari komik, jika tiba-tiba dia keluar.

Pelan-pelan aku mendekati pintu kamar mandi. Jebar-jebur air sudah terdengar. aku berjongkok, mengintip melalui lubang yang bawah dan aku terpaku. Karena tepat di mata aku tampak memek mbak Herlina yang tertutup jembut tebal.

Nafas aku terasa agak tercekat. aku pindah ke lubang atas dan aku lihat nenen-nya yang coklat. Segera aku buka celana dan aku kocok-kocok titit. Sambil berpindah-pindah melihat melalui lubang atas dan lubang bawah. Mbak Herlina tampak sedang menyabuni memeknya dan kemudian pantatnya. Gak berapa lama aku langsung muncrat. aku pun segera turun kebawah.

Keluarga aku liburan selama 4 hari 3 malam. Sehingga aku punya kesempatan untuk mengulang perbuatan aku saat Mbak Herlina Mandi sore. Dan selama dua hari, aku selalu mengintip mbak Herlina saat sedang mandi sambil masturbasi.

Awalnya aku takut, jika aku sedang mengintip, lalu mbak Herlina membuka pintu dan aku ketahuan. Namun, kemudian aku berpikir seperti ini :

"Mbak Herlina gak akan mungkin buka pintu kalau lagi mandi, soalnya dia kan telanjang."

Artinya, selama mbak Herlina telanjang, aku bebas ngintip tanpa cemas dia buka pintu. Karena kalo dia mau buka pintu pasti dia bakal ambil handuk, dan itu cukup waktu buat aku menyingkir dari pintu.

Pada hari yang ketiga saat mbak Herlina mandi pagi, aku kembali ke-atas.

Saat aku naik, mbak Herlina lagi pipis. aku segera membuka celana siap-siap masturbasi. Karena capek jongkok, aku senderan di tembok di samping pintu kamar mandi. Di tanganku ada celana dalam mbak Herlina yang masih bersih, baru ku ambil dari lemari bajunya.

aku duduk dan mengocok titit menggunakan celana dalam mbak Herlina. membayangkan memeknya saat pipis tadi. Saking enaknya, aku gak dengar kalo jeburan air berhenti. Aku terus mengocok. Mengocok,mengocok. Sampaii..."CROOOTTTT..CROTT..CROT.."

Tiba-tiba

"Jetrek! Jeblak!" pintu kamar mandi terbuka.

Mbak Herlina melangkah keluar tanpa memakai handuk.

Aku kaget. Memandang memeknya. Celana Dalam mbak Herlina yang basah karena sperma tergeletak di lantai.

Mbak Herlina juga kaget. Dia terpaku menatapku.

Aku lebih kaget lagi. Aku diam. Muka mbak Herlina datar. Aku gemetar. Dan mulai menangis.

"Ampun mbak.." jangan bilangin ke mama ya mbak.

Mbak Herlina tidak menjawab, hanya memandagiku dengan muka datar.

"mbak...aku gak ulangin lagi deh". aku merengek

"masuk kamu." kata mbak Herlina sambil menunjuk kamar mandi.

Aku diam menangis.
"AYOK CEPAT MASUK!!" Mbak Herlina berteriak.

aku langsung masuk ke kamar mandi.

Mbak Herlina mengikutiku masuk dan menutup pintu tapi tidak menguncinya.
Aku berdiri menempel tembok dekat dengan kakus

"sudah berapa lama kamu ngintipin mbak?"

"sejak papa, mama ke lembang mbak"

"kamu lihat semuanya?"

"iya mbak"

"jadi kamu lihat memek mbak, pantat mbak, nenen mbak...ckckckck..."

"Awas kamu jangan di situ. Mbak mau boker"

Aku menyingkir ke kanan.

"sekarang kamu jongkok di depan mbak, dan lihat mbak boker. Lihat tai mbak. Awas kalau kamu tutup mata!"

Aku jongkok di depannya. Dia mulai mengeluarkan kotorannya. kira2 10 menit dia boker.

"Sekarang ambil air dan cebokin pantat mbak!"

aku merasa jijik.

"ayo cepat!! atau mbak laporin ke mama??"

Aku segera mengambil air dan membilas pantatnya.

"Udah gini aja deh yog!! Kamu umur berapa sih?"

"15 mbak"

"oke, kita buat kesepakatan aja, kamu nggak akan mbak laporin ke mama kamu, asal kamu mau ngentot sama mbak kapanpun mbak mau.Gimana?"

"tapi aku blm pernah mbak"

"itu gampang. Kamu diem aja. Nih kayak gini.!

Tiba-tiba dia berdiri dan mencocokan titit aku ke dalam memeknya.

"kamu diem aja ya!!" Aku diam menahan nyeri karena itu adalah kali pertamaku.

Kami tidak berubah gaya, dia terus menyodok-nyodokan memeknya ke titit aku. Dan dia meletakkan tangan aku ke pantatnya untuk diremas-remas...hingga memeknya basah oleh spermaku dan lendirnya. Setelah itu dia menyuruhku keluar.

Sejak saat itu, selama 4 tahun dia bekerja di rumah aku, minimal seminggu 3 kali, dia selalu minta di entot.

Berita Sex:Tante Indehoy

Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerita Sex, Cerita Lesbian, Cerita Bispacx Terbaru 2015.
Aku ingin berbagi kenangan seputar kenangan aku ketika indekost dirumah janda cantik yang bernama nisa yang begitu menggoda dan aku benar2 menikmatinya,
Namaku irawan, aku adalah seorang mahasiswa PTS terkenal di Magelang berusia 21 tahun dan aku kost di sebuah rumah milik seorang janda pengusaha toko, sebut saja Tante nisa. Usianya masih 40 tahun. Suaminya meninggal karena komplikasi, dan dengar-dengar dari tetangga Tante nisa itu dulunya hostess di Surabaya. Tante nisa sangat cantik dan menjaga tubuhnya sehingga dia tampak seperti berumur 33 tahun. Dia juga berpenampilan seksi, suka memakai celana kaos ketat dan tank-top.
Berita Sex:Tante Indehoy
Ceritanya berawal ketika suatu hari aku sedang onani di kamar mandi dan ternyata lupa dikunci. Ternyata Tante nisa menontonnya dan setelah aku orgasme, aku kaget melihatnya.

“Wan, kelihatannya asyik ya… mendingan lain kali minta bantuan Tante pasti lebih enak.

” Aku jadi malu berat dibuatnya, “Maaf Tante, saya lupa menutup pintunya.”

“Nggak apa kok Wan, kan kamu sudah dewasa dan wajar melakukannya. Tante juga sudah sering lihat yang begituan kok”, katanya sambil senyum.

Beberapa hari kemudian aku disuruh bantu-bantu di tokonya dan tanpa segan-segan aku membantunya hingga malam Tante nisa memintaku untuk menemaninya dan aku disuruh menginap di situ, memang di tokonya ada dua kamar di lantai dua (ruko) dan kamar tersebut kadang ditempati Tante nisa bersama anaknya.

Tante nisa mengajakku makan bersama dan minum wine dan aku tidak mengerti kok aku bisa sampai tidak sadar, mungkin dicampur obat tidur. Paginya Tante nisa membangunkanku bahkan harus sampai disiram, aku disuruh cepat-cepat pulang kost dan merahasiakan kalau aku tidur di ruko. Aku menurutinya dan malamnya setelah toko tutup Tante nisa mengajakku berhubungan intim.

“Wan, Tante minta malam ini kamu puasin Tante ya.

” Karuan saja kutolak karena aku memang belum pernah gituan dan takut meskipun aku sering nonton BF.

 “Maaf Tante saya nggak berani”, kataku sambil gugup. Tante nisa mengancam dan Tante nisa memutar videoku sedang tidur bugil. Tante nisa bilang tadi malam saat tidur menelanjangiku dan merekamnya dengan Handycam.

“Tante akan menyebarkan rekaman ini jika kamu nggak mau melayani Tante kecuali kamu mau melakukan yang Tante minta. Percaya Tante deh, toh Tante juga menjaga nama baik Tante jadi ini akan jadi rahasia kita berdua.” Akhirnya karena takut dan polos aku melayaninya. Dari situ aku tahu ternyata Tante nisa maniak seks, Tante nisa pertama minta mandi Caty (dijilati tubuhnya dari ujung kaki sampai ujung rambut) dan Tante nisa minta aku menjilatinya liang kewanitaannya sampai berjam-jam setiap aku berhenti Tante nisa menjambak rambutku dan menekan kepalaku ke liang sorganya.

Pengalaman pertamaku menyentuh wanita apalagi menjilati seluruh bagian tubuhnya, dalam keterpaksaan itu aku sampai menangis.

“Sudah Tante… sudah”, sambil nafasku tersengal-sengal.

“Aghhh.. jangan lepas. Teruss.. terusss!” Tante nisa terus menjepit kepalaku dengan kedua pahanya yang kencang. Aku dapat merasakan harumnya kemaluan Tante nisa. Aku sendiri merasa nikmat sekaligus takut. Dia menyuruhku tidur di sofa dan Tante nisa menduduki wajahku sehingga aku dipaksa menjilati kelamin dan anusnya.

 “Aghh.. enak sekali Wan”, katanya sambil memutar-mutar pantatnya di atas wajahku yang sudah basah karena cairan kewanitaannya. Pantatnya yang hangat dan kencang itu menindih wajahku sehingga aku sampai susah bernafas. Jika Tante nisa tidak merasa puas atas pelayananku ia suka sekali menampar, mencakar, menjambak, meludahi. Setelah itu Tante nisa mengambil posisi 69 dan kami saling mengoral.

“Ayo Wan, kamu bisa lebih panjang lagi”, katanya sambil menarik-narik kemaluanku dan memelintir pelirku. Aku yang kesakitan tapi merasakan sensasi yang luar biasa. Dalam mengoral, Tante nisa seperti singa yang tidak diberi makan 3 hari. Sangat buas dan Tante nisa mempermainkannya dengan sangat cekatan terampil, kadang menarik terus memutar kadang mengocoknya dengan cepat terus perlahan. Bahkan pernah Tante nisa mengencingi wajahku sambil membuka mulutku.. lalu aku disuruh menjilat air kencingnya yang tercecer di lantai.

Entah kenapa lama-lama aku malah menyukai mungkin aku termasuk sado masochocist. Suatu hari entah dari mana Tante nisa membawa alat-alat untuk seks sado masochist, ada bola penyumpal mulut terus seperti kuas penggelitik, cemeti dari kulit, pengikat leher seperti anjing, CD kulit yang berlobang di bagian depannya dan pakaian seperti pasukan Romawi dulu. Dia menelanjangi dan mengikatku sambil merangkak Tante nisa berteriak-teriak memecutiku dan menendang pantatku persis seperti anjing, dia sebar makanan di lantai dan menyuruhku memungut dengan mulut bahkan menjilati ludah dan kencingnya di lantai.

 Di bagian batang kemaluanku dia mengikatkan sebuah karet gelang yang ada kerincingnya sehinga setiap kali merangkak berbunyi nyaring.

“Ayo… ayo kalau kamu mau jadi anjing Tante yang setia harus nurut yang Tante perintahkan!” Tante nisa kadang memperlakukanku seperti kuda, dengan mengikat leherku dan menunggangi punggungku sambil memecut pantatku. Sering juga Tante nisa memasukkan sebagian pisang susu ke liang kewanitaannya dan menyuruhku mengambil dan memakannya dengan mulut. Untuk menyumpal mulutku agar aku tidak mengerang keras biasanya Tante nisa memakai CD-nya atau Carefree Panty Shield.

 Aku tidak pernah punya kesempatan menggunakan batang kemaluanku, paling Tante nisa suka sekali mengocoknya bahkan Tante nisa pernah mengocokku sampai orgasme 4 kali dalam satu malam.
Sampai batang kemaluanku lecet dan perih dan tangan Tante nisa juga sampai pegal-pegal. Tante nisa sangat merawat batang kemaluanku, buktinya setiap habis main selalu dia merendam dengan air hangat dan kadang dengan teh basi katanya agar batang kemaluanku selalu kuat dan siap kapan saja.

 “Masak cuman bisa dua kali… nih rasakan!” katanya sambil menyentil ujung kemaluanku.

“Aduh.. ampun Tante…” pintaku memelas. Itulah yang sering terjadi jika Tante nisa memaksaku orgasme berkali-kali.

Dalam mengocok Tante nisa juga kadang pakai sarung tangan, pakai foam/shampoo, odol, pakai supit untuk mie dll, biasanya Tante nisa mengocokku sambil minta dioral seks atau menjilati puting dan ketiaknya. Yang paling mengerikan, pernah Tante nisa memintaku memakan kotorannya
(berak red) dan aku tolak karena selain jijik juga takut sakit, untungnya Tante nisa mau ngerti. Sampai sekarang sudah hampir 2 tahun dan aku makin suka meski kadang aku sempat sakit.

Aku hanya merasakan kepuasan dan mengabaikan rasa sakit dan suatu saat aku berangan-angan dapat bermain seks seperti itu dengan lebih dari 1 orang Wanita.

Hubungi Kami

Berita Sex adalah situs yang berisi konten dewasa, menerima pemasangan iklan banner dengan masa kontrak 30 hari (satu bulan).
Apabila ingin melihat statistik visitor anda bisa melihat di Histat www.aktifsex.com

Adapun ketentuan yang diperlakukan oleh pengiklan yaitu :
- Materi dan Banner bebas dari Pengiklan.
- Iklan tayang dihitung sejak iklan mulai dipasang per tanggal.
- Iklan yang sudah terpasang segera melakukan pemabayaran lunas.

Apabila ingin memasang iklan lebih dari 1 bulan dalam sekali pemesanan atau cara pembayaran silahkan email di : buatakun281@gmail.com

Terimakasih
Regard

Admin

Rabu, 23 September 2015

Berita Sex:Tusukan Penis Suamiku

Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerita Sex, Cerita Lesbian, Cerita Bispacx Terbaru 2015.
Saya akan sediki bercerita tentan pengalam hidup . Aku Seorang Janda Yang Kesepian Kesepian, Aku ingin sekali menceritakan pengalaman hidup masa laluku kepada anda semua, mungkin ada di antara anda yang dapat mengobati perasaanku ini. Tetapi tolong jangan terobsesi dengan ceritaku ini. Ceritaku ini berawal ketika di usiaku yang masih terbilang muda, 22 tahun, papaku waktu itu menjodohkan aku dengan seorang pemuda yang usianya 14 tahun lebih tua dari aku dan katanya masih ada hubungan saudara dengan keluarga mamaku.
Berita Sex:Tusukan Penis Suamiku
Memang usiaku saat itu sudah cukup untuk berumah tangga dan wajahku juga tergolong lumayan, walaupun badanku terlihat agak gemuk mungkin orang menyebutku bahenol, namun kulitku putih, tidak seperti kebanyakan teman-temanku karena memang aku dilahirkan di tengah-tengah keluarga yang berdarah Cina-Sunda, papaku Cina dan mamaku Sunda asli dari Bandung. Sehingga kadang banyak pemuda-pemuda iseng yang mencoba merayuku. Bahkan banyak di antara mereka yang bilang bahwa payudaraku besar dan padat berisi sehingga banyak laki-laki yang selalu memperhatikan buah dadaku ini saja. Apalagi bila aku memakai kaos yang agak ketat, pasti dadaku akan membumbung tinggi dan mancung.

Tetapi sampai aku duduk di kelas 3 SMA aku masih belum memiliki pacar dan masih belum mengenal yang namanya cinta.
Sebenarnya dalam hatiku aku menolak untuk dijodohkan secepat ini, karena sesungguhnya aku sendiri masih ingin melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi. Namun apa daya aku sendiri tak dapat menentang keinginan papa dan lagi memang kondisi ekonomi keluarga saat itu tidak memungkinkan untuk terus melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi. Karena ke-3 orang adikku yang semua laki-laki masih memerlukan biaya yang cukup besar untuk dapat terus bersekolah. Sementara papa hanya bekerja sebagai pegawai swasta biasa. Maka dengan berbagai bujukkan dari keluarga terutama mamaku aku mengalah demi membahagiakan kedua orangtuaku.

Begitulah sampai hari pernikahan tiba, tidak ada hal-hal serius yang menghalangi jalannya pernikahanku ini dengan pemuda yang baru aku kenal kurang dari dua bulan sebelumnya. Selama proses perkenalan kamipun tidak ada sesuatu hal yang serius yang kami bicarakan tentang masa depan karena semua sudah diatur sebelumnya oleh keluarga kedua belah pihak. Maka masa-masa perkenalan kami yang sangat singkat itu hanya diisi dengan kunjungan-kunjungan rutin calon suamiku setiap malam minggu. Itupun paling hanya satu atau dua jam saja dan biasanya aku ditemani papa atau mama mengobrol mengenai keadaan keluarganya. Setelah acara resepsi pernikahan selesai seperti biasanya kedua pengantin yang berbahagia memasuki kamar pengantin untuk melaksanakan kewajibannya.

Yang disebut malam pengantin atau malam pertama tidak terjadi pada malam itu, karena setelah berada dalam kamar aku hanya diam dan tegang tidak tahu apa yang harus kulalukan. Maklum mungkin karena masih terlalu lugunya aku pada waktu itu. Suamiku pada waktu itupun rupanya belum terlalu “mahir” dengan apa yang disebut hubungan suami istri, sehingga malam pertama kami lewatkan hanya dengan diraba-raba oleh suami. Itupun kadang-kadang aku tolak karena pada waktu itu aku sendiri sebenarnya merasa risih diraba-raba oleh lelaki. Apalagi oleh lelaki yang “belum” aku cintai, karena memang aku tidak mencintai suamiku. Pernikahan kami semata-mata atas perjodohan orang tua saja dan bukan atas kehendakku sendiri.

Barulah pada malam kedua suamiku mulai melancarkan serangannya, ia mulai melepas bajuku satu per satu dan mencumbu dengan menciumi kening hingga jari kaki. Mendapat serangan seperti itu tentu saja sebagai seorang wanita yang sudah memasuki masa pubertas akupun mulai bergairah walaupun tidak secara langsung aku tunjukkan ke depan suamiku. Apalagi saat ia mulai menyentuh bagian-bagian yang paling aku jaga sebelumnya, kepalaku bagaikan tak terkendali bergerak ke kanan ke kiri menahan nikmat sejuta rasa yang belum pernah kurasakan sebelumnya.

Kemaluanku mulai mengeluarkan cairan dan sampai membasahi rambut yang menutupi vaginaku. Suamiku semakin bersemangat menciumi puting susu yang berwarna merah muda kecoklatan dan tampak bulat mengeras mungkin karena pada saat itu aku pun sudah mulai terangsang. Aku sudah tidak ingat lagi berapa kali ia menjilati klitorisku pada malam itu, sampai aku tak kuasa menahan nikmatnya permainan lidah suamiku menjilati klitoris dan aku pun orgasme dengan menyemburkan cairan hangat dari dalam vaginaku ke mulutnya.

Dengan perasaan tidak sabar, kubuka dan kuangkat lebar kakiku sehingga akan terlihat jelas oleh suamiku lubang vagina yang kemerahan dan basah ini. Atas permintaan suami kupegang batang kemaluannya yang besar dan keras luar biasa menurutku pada waktu itu. Perlahan-lahan kutuntun kepala kemaluannya menyentuh lubang vaginaku yang sudah basah dan licin ini. Rasa nikmat yang luar biasa kurasakan saat kepala penis suamiku menggosok-gosok bibir vaginaku ini. Dengan sedikit mendorong pantatnya suamiku berhasil menembus keperawananku, diikuti rintihanku yang tertahan.

Untuk pertama kalinya vaginaku ini dimasuki oleh penis laki-laki dan anehnya tidak terasa sakit seperti yang seringkali aku dengar dari teman-temanku yang baru menikah dan menceritakan pengalaman malam pertama mereka. Memang ada sedikit rasa sakit yang menyayat pada saat kepala penis itu mulai menyusup perlahan masuk ke dalam vaginaku ini, tetapi mungkin karena pada waktu itu aku pun sangat bergairah sekali sehingga aku sudah tidak perduli lagi dengan rasa sakitnya. Apalagi saat suamiku mulai menggosok-gosokkan batang penisnya itu di dalam vaginaku, mataku terpejam dan kepalaku hanya menengadah ke atas, menahan rasa geli dan nikmat yang tidak dapat aku ceritakan di sini.

Sementara kedua tanganku memegang tepian ranjang yang berada di atas kepalaku. Semakin lama goyangan pinggul suamiku semakin cepat diikuti dengan desahan nafasnya yang memburu membuat nafsuku makin menggebu. Sesekali terdengar suara decak air atau becek dari lubang vaginaku yang sedang digesek-gesek dengan batang penis suamiku yang besar, yang membuatku semakin cepat mencapai orgasme yang kedua. Sementara suami masih terus berpacu untuk mencapai puncak kenikmatannya, aku sudah dua kali orgasme dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sampai akhirnya suamiku pun menahan desahannya sambil menyemburkan cairan yang hangat dan kental dari kepala penisnya di dalam lubang vaginaku ini.

Belakangan baru aku ketahui cairan itu yang disebut dengan sperma, maklum dulu aku tergolong gadis yang kurang gaul jadi untuk hal-hal atau istilah-istilah seperti itu aku tidak pernah tahu. Cairan sperma suamiku pun mengalir keluar dari mulut vaginaku membasahi sprei dan bercampur dengan darah keperawananku. Kami berdua terkulai lemas, namun masih sempat tanganku meraba-raba bibir vagina untuk memuaskan hasrat dan gairahku yang masih tersisa. Dengan menggosok-gosok klitoris yang masih basah, licin dan lembut oleh sperma suamiku, aku pun mencapai orgasme untuk yang ketiga kalinya.

Luar biasa memang sensasi yang aku rasakan pada saat malam pengantin itu, dan hal seperti yang aku ceritakan di atas terus berlanjut hampir setiap malam selama beberapa bulan. Dan setiap kali kami melakukannya aku selalu merasa tidak pernah puas dengan suami yang hanya mampu melakukannya sekali. Aku membutuhkannya lebih dari sekali dan selalu menginginkannya setiap hari. Entah apa yang sebenarnya terjadi dalam diriku sehingga aku tidak pernah bisa membendung gejolak nafsuku. Padahal sebelum aku menikah tidak pernah kurasakan hal ini apalagi sampai menginginkannya terus menerus. Mungkinkah aku termasuk dalam golongan yang namanya hypersex itu?

Setelah 2 tahun kami menikah aku bercerai dengan suamiku, karena semakin hari suamiku semakin jarang ada di rumah, karena memang sehari-harinya ia bekerja sebagai manajer marketing di sebuah perusahaan swasta sehingga sering sekali ia keluar kota dengan alasan urusan kantor. Dan tidak lama terdengar berita bahwa ia memiliki istri simpanan. Yang lebih menyakitkan sehingga aku minta diceraikan adalah istri simpanannya itu adalah bekas pacarnya yang dulu, ternyata selama ini dia pun menikah denganku karena dipaksa oleh orang tuanya dan bukan karena rasa cinta.

Tak rela berbagi suami dengan wanita lain, akhirnya aku resmi diceraikan suamiku. Sakit memang hati ini seperti diiris-iris mendengar pengakuan suami tentang istri simpanannya itu, dengan terus terang dia mengatakan bahwa dia lebih mencintai istri simpanannya yang sebetulnya memang bekas pacarnya. Apalagi katanya istri simpanan suamiku itu selalu dapat membuat dirinya bahagia di atas ranjang, tidak seperti diriku ini yang selalu hanya minta dipuaskan tetapi tidak bisa memuaskan keinginan suamiku, begitu katanya.

Lima tahun sudah aku hidup menjanda, dan kini aku tinggal sendiri dengan mengontrak sebuah rumah di pinggiran kota Jakarta. Beruntung aku mendapat pekerjaan yang agak lumayan di sebuah perusahaan swasta sehingga aku dapat menghidupi diriku sendiri. Belakangan ini setiap malam aku tidak dapat tidur dengan nyenyak, sering aku baru bisa tertidur pulas di atas jam 04.00 pagi. Mungkin dikarenakan pikiranku yang sering ngelantur belakangan ini. Sering aku melamun dan membayangkan saat-saat indah bersama suamiku dulu.

Terkadang sering pula aku membayangkan diriku bermesraan dengan seorang teman kerjaku, sehingga setiap malam hanya onani saja yang dapat kulakukan. Tidak ada keberanian untuk menceritakan hal ini kepada orang lain apalagi pada teman-teman kerjaku, bisa-bisa aku diberi julukkan yang tidak baik di kantor. Hanya dengan tanganku ini kuelus-elus bibir vaginaku setiap malam sambil membayangkan bercumbu dengan seorang laki-laki, terkadang juga kumasukkan jari telunjukku agar aku dapat lebih merasakan kenikmatan yang pernah kualami dulu.

Aku memberanikan diri menceritakan hal seperti di atas kepada Anda semua mungkin karena didorong oleh perasaan yang sangat tak tertahankan lagi saat ini. Dan mungkin ada di antara anda yang dapat membantu dan mungkin akan menjadi jodohku kelak