Senin, 14 Desember 2015

Cerita Sex Gairah Sex Meningkat

Situs yang menyediakan Cerita Dewasa Terbaru dan foto hot secara gratis dan selalu update : Cerita Sex | Cerita Dewasa Ngentot | Cerita Ngentot | Cerita Mesum | Cerita ABG | Cerita Porn | Cerita Porno | Cerita Seks Dewasa

Gairah Sex Meningkat

Kisah pribadiku ini aku tuangkan dalam bentuk tulisan dan aku coba untuk kirimkan ke team aktifsex.com, karena bisa merahasiakan nama pribadiku, pengalamanku ini terjadi kurang dari 10 tahun yang lalu dimana saat itu usiaku masih 27 tahun.
Cerita Sex
Panggil saja aku Ambar aku mempunyai 2 anak yang aku sayangi dan msih balita, dengan status ibu muda pada saat itu teman rekan kerja dikantor masih sempat menggodaku, banyak yang mengatakan diriku cantik dengan tinggi 165 cm dan berat badan yang ideal sperti keliahatan gadis remaja pada umumnya.

Gairah Sex Meningkat
Sejak masih remaja nafsu seksku memang tinggi. Keperawananku telah direnggut oleh seorang pria mantan pacar pertamaku, saat aku berusia 17 tahun. Semasa pacaran dengan papiku yang sekarang, sebut saja namanya Hamzah, kami berdua telah sering melakukan hubungan seks.

Untungnya hubungan seks yang cukup kami berdua lakukan sebelum menikah itu tidak sampai membuahkan hasil. Aku bersyukur walau Hamzah mendapatkan diriku yang sudah tidak perawan lagi, ia tetap bertanggung jawab menikahiku.

Kecintaan suami terhadap kedua orang tuanya, menyebabkan kami sekeluarga tinggal di rumah mertua. Di rumah mertua juga masih tinggal empat orang adik ipar, dimana dua diantaranya adalah adik ipar laki-laki yang sudah dewasa. Pekerjaan yang digeluti suami, menyebabkan papiku sering melakukan tugas dinas ke luar kota.
Cerita Sex
Suatu hari, sekitar bulan Mei, papiku mendapat tugas ke daerah untuk jangka waktu dua bulan. Beberapa hari sebelum keberangkatannya, tanpa diduga ia bertanya kepadaku,

“Mam, seandainya Papa pergi untuk waktu yang cukup lama, apakah Mama tahan nggak ngeseks?”
Aku terkejut mendengar pertanyaan papiku itu,

“Nggak lah Pap..”

Namun papiku tetap mendesakku, dan selanjutnya berkata,

“Papa nggak keberatan kok jika Mama mau selingkuh dengan pria lain, asalkan Mama mau dan pria itu sehat, Papa mengenalnya dan Mama jujur.”

Aku menjawab, “Mana mungkin lah Pap, siapa sih yang mau sama aku.”

Kemudian papiku menawarkan beberapa nama antara lain bosku, teman-teman prianya dan terakhir salah satu adik kandungnya 
(sebut saja namanya Ali, usianya lebih muda satu tahun dariku).

Walaupun aku mencoba mengelak untuk menjawabnya, ternyata papiku tetap merayuku untuk berselingkuh dengan pria lain.

Pada akhirnya ia menawarkan aku untuk berselingkuh dengan Ali. Terus terang, Ali memang adik iparku yang paling ganteng bahkan lebih ganteng dari papiku. Selain itu, Ali sering membantuku dan dekat dengan kedua anakku.

Perasaanku agak berdebar mendengar tawaran ini dan saat itu pikiranku tergoda dan mengkhayal jika hal ini benar-benar terjadi.

Kemudian aku mencoba mencari tahu alasan suami menawarkan adiknya, Ali, sebagai pasangan selingkuhku. Tanpa kuduga dan bak halilintar di tengah hari bolong, papiku bercerita bahwa sebelumnya tanpa sepengetahuanku ia pernah berselingkuh dengan adik kandungku yang berusia 19 tahun saat adikku tinggal bersama kami di kota M.

Pengakuan papiku itu menimbulkan kemarahanku. Kuberondong papiku dengan beberapa pertanyaan, kenapa tega berbuat itu dan apa alasannya.
Cerita Sex
Dengan memohon maaf dan memohon pengertianku, papiku memberikan alasan bahwa hal itu dilakukan selain karena lupa diri, juga sebenarnya untuk menebus kekecewaannya karena tidak mendapatkan perawanku pada malam pengantin.

Aku mencoba menanggapi alasannya, “Kenapa Papa dulu mau menikahiku.

” Papiku hanya menjawab bahwa ia benar-benar mencintaiku.

Mendengar alasan tersebut, aku terdiam dan dapat menerima kenyataan itu, walau yang agak kusesalkan kenapa ia lakukan dengan adik kandungku.

Selanjutnya papiku berkata, “Itulah Mam mengapa Papa menawarkan Ali sebagai teman selingkuh Mama, tak lain sebagai penebus kesalahan Papa dan juga agar skor menjadi 1-1,” sambil ia memeluk dan menciumiku dengan penuh kasih sayang.

Aku mencoba merenung, dan dalam benakku muncul niat untuk melakukannya. Pertama, jelas aku menuruti harapan suami.

Kedua, kenapa kesempatan itu harus kusia-siakan, karena selain ada ijin dari suami, juga akan ada pria lain yang mengisi kesepianku, lebih-lebih dapat memenuhi kebutuhan seksku yang selalu menggebu-gebu dan sangat tinggi.

Sempat kubayangkan wajah Ali yang selama ini kuketahui masih perjaka. Ketampanannya yang ditunjang oleh fisiknya yang tegap dan gagah. Kubayangkan tentunya akan sangat membahagiakan diriku.

Bermodalkan khayalan ini kuberanikan berkata kepada papiku, “Boleh aja Pap, asal Ali mau..” Mendengar perkataanku tersebut, papiku langsung memelukku dan akhirnya kami berdua melanjutkan permainan seks yang sangat memuaskan.

Sehari setelah papiku berangkat ke luar kota, aku mulai berpikir mencari strategi bagaimana mendekati Ali. Selain memancing perhatian Ali di rumah, kutemukan jalan keluar yaitu minta tolong dijemput pulang dari kantor.

Waktu kerja di kantorku dibagi dalam dua shift, yaitu shift pagi (08:00 – 14:30) dan shift siang (14:30 – 21:00). Rute pengantaran selalu berganti-ganti, karenanya jika aku mendapat giliran terakhir, pasti sampai rumah agak terlambat.
Cerita Sex
Hal ini aku keluhkan kepada kedua mertuaku. Mendengar keluhanku ini, kedua mertuaku menyarankan agar setiap kali pulang dari dinas siang, tidak perlu ikut mobil antaran, nanti Ali yang akan disuruh menjemputku.

Hatiku begitu gembira mendengar saran ini, karena inilah yang kutunggu-tunggu untuk lebih dekat pada Ali. Sampai kedua kali Ali datang menjemputku dengan motornya, sikapnya padaku masih biasa-biasa saja, walau dalam perjalanan pulang di atas motor, kupeluk erat-erat pinggangnya dan sekali-kali sengaja kusentuh penisnya.

Suatu hari, pembantu rumah tanggaku terserang penyakit. Karena aku dinas siang, mertuaku menyuruhku membawanya ke rumah sakit bersama Ali. Sambil menunggu giliran pembantuku dipanggil dokter, aku dan Ali mengobrol.

Dalam obrolan itu, Ali menanyakan beberapa hal antara lain berapa lama papiku dinas di luar kota, dan apa aku tidak kesepian ditinggal cukup lama. Pertanyaan terakhir ini cukup mengejutkan diriku, dan bertanya sendiri dalam hati apa maksudnya.

Tanpa sungkan aku memberanikan diri menjawab untuk memancing reaksinya.

“Yakh sudah tentu kesepian donk Ron, apalagi kalau lama tidak disiram-siram.” sambil aku tersenyum genit.

Entah benar-benar lugu atau berpura-pura, Ali menanggapinya, “Apanya yang disiram-siram..” Kujawab saja,

“Masa sih nggak ngerti, ibarat pohon kalau lama nggak disiram bisa layu kan.

”Ali hanya terdiam dan tidak banyak komentar, namun aku yakin bahwa Ali tentunya mengerti apa yang kuisyaratkan kepadanya.

Selesai urusan pembantuku, kami semua kembali ke rumah. Seperti biasa jam 14:00 aku sudah dijemput kendaraan kantor.
Cerita Sex
Sekitar jam 16:00 aku menerima telepon dari Ali. Selain mengatakan akan menjemputku pulang, ia juga menyinggung kembali kata-kataku tentang ‘siram menyiram’. Kukatakan padanya,

“Coba aja terjemahkan sendiri..” Sambil tertawa di telepon, Ali berkata, “Iya deh nanti Ali yang siram..”

Tepat jam 21:00, Ali sudah datang menjemputku dengan motornya. Dalam perjalanan, kutempelkan tubuhku erat-erat dengan melingkarkan tanganku di pinggangnya. Aku mencoba memancing reaksi Ali dengan menyentuhkan jari-jari tanganku ke penisnya.

Kurasakan penisnya menjadi keras. Saat berada di depan Taman Ria Remaja Senayan, Ali membelokan motornya masuk. Aku sedikit kaget, dan mencoba bertanya,

Kok berhenti di sini sih..?” Ali menjawab, “Nggak apa-apa kan, sekali-kali mampir cuci pemandangan, sekalian ngobrol lagi soal siram-siraman.” Aku mengangguk dan menjawab, “Iya boleh juga Ron..”

Setelah parkir motor, tanpa sungkan, Ali menggandeng pinggangku sambil berjalan, dan aku tak merasa risih mendapat perlakuan ini.

Setelah berhenti sebentar membeli dua cup coca cola dan popcorn, sambil bergandengan aku dibawa Ali ke tempat yang agak gelap dan sepi. Dalam perjalanan, kulihat beberapa pasangan yang sedang asyik masyuk bercinta, yang mebuat nafsu seksku naik.

Setelah mendapat tempat yang strategis, tidak ada orang di kiri kanan, kami berdua duduk bersebelahan dengan rapat. Kemudian Ali membuka pembicaraan dengan kembali mengulangi pertanyaannya.

“Berapa lama Mas Hamzah tugas di luar kota.?”

Kujawab, “Yah.. katanya sih dua bulanan, memang kenapa li?

“Apa Ambar nggak akan kesepian begitu cukup lama ditinggal Mas Hamzah?” kata Ali.

“Yah tentunya normal dong kesepian, apalagi nggak disiram-siram.” kuulangi jawaban yang sama sambil kupandang wajah Ali dengan ekspresi menggoda.
Cerita Sex
Tiba-tiba Ali meletakkan tangannya di pundakku dan dengan beraninya menarik wajahku. Kemudian ia mencium pipi dan melumat bibirku dengan penuh nafsu. Diriku seperti terbang, kulayani lumatan bibirnya dengan penuh nafsu pula. Sambil berciuman, dengan lirih Ali bertanya,

“Oh Ambar sangat cantik, boleh nggak Ali mengisi kesepian Ambar?”

Sebagai jawaban kubisikkan di telinganya, “Oh.. , boleh saja, Ambar memang kesepian dan butuh orang yang dapat memuaskan..”

Sambil berciuman, tangan Ali membuka kancing bajuku dan memasukkan tangannya di balik kutangku sambil meremas-remas buah dadaku dan memilin-milin puting susuku. Tubuhku menggelinjang menahan rangsangan tangannya.

Kemudian tangannya terus turun ke bawah, dari balik rokku dan celana dalamku yang sudah basah, ia memasukkan jari-jari tangannya mempermainkan klitorisku.

Nafsuku semakin naik, dengan lirih aku mengerang, “Oh.. oh , aduh Ali pinter sekali.. oh.. puaskan Ambar li.. Oh..” Dengan semangat Ali mempermainkan vaginaku sambil kadang-kadang ia melumat bibirku.

Tubuhku terasa terbang menikmati permainan jari-jari tangannya di vaginaku. Kurasakan satu dan akhirnya dua jari Ali masuk ke dalam lubang vaginaku. “Oh.. .. aduh.. enaknya .. oh terus ..” aku mengerang menahan kenikmatan. Mendengar eranganku, kedua jari tangan Ali makin mengocok lubang vaginaku dengan gerakan yang sangat merangsang.

Dan akhirnya, beberapa menit kemudian karena tak tahan, aku mencapai orgasme. “Oh, aagh.. Ambar keluar ” Kujilati seluruh permukaan wajah Ali dan kulumat bibirnya dengan nafsuku yang masih tinggi.

Ali masih tetap memainkan kedua jarinya di dalam vaginaku. Begitu hebatnya permainan kedua jari tangan Ali yang menyentuh daerah-daerah sensitif di dalam lubang vaginaku, membuatku orgasme sampai tiga kali.
Cerita Sex
Kelihatannya Ali begitu bernafsu dan saat itu ia mengajakku bersetubuh.

“Ambar.. boleh nggak Ali masukkan lontong Ali ke dalam apem Ambar?”

Walau aku sebenarnya juga menginginkannya, namun aku khawatir dan sadar akan bahaya kalau ketahuan satpam Taman Ria. Kujawab saja, “Jangan di sini , bahaya kalau ketahuan satpam, nanti di rumah saja ya Yang..”

“Benar nih jangan bohong ya.. dan bagaimana caranya?” tanya Ali.

Kujawab saja, “Nanti kamar nggak dikunci, masuk aja , yang penting jangan ketahuan orang rumah.”

Akhirnya Ali setuju dengan tawaranku itu. Mengingat waktu sudah menunjukkan jam 22:10 kami berdua sepakat pulang. Sebelum meninggalkan tempat, sambil berdiri kami berdua berpelukan erat, saling melumat bibir dan lidah.

Sambil bergandengan mesra, tanpa khawatir kalau ada orang yang kenal melihatnya, kami berdua berjalan menuju parkir motor. Dalam perjalanan pulang, kupeluk erat tubuh Ali, sambil jari-jari tangan kananku membelai dan meremas-remas lontongnya dari balik celananya.

Sesampainya di rumah, selesai mandi kukenakan daster tidurku tanpa celana dalam, dan kusemprotkan parfum di tubuhku, siap menanti pria yang akan mengisi kebutuhan seksku. Kulihat kedua anakku sudah tidur pulas.

Kemudian kira-kira jam 23:30 kumatikan lampu kamar dan kurebahkan tubuhku di tempat tidur terpisah dari tempat tidur anak-anakku. Sambil tidur-tidur ayam, kunantikan Ali masuk ke kamarku.

Sekitar jam 01:00, kulihat pintu kamar yang sengaja tidak kukunci secara perlahan dibuka orang. Kulihat Ali dengan sarung masuk. Setelah ia menutup kembali pintu kamar dan menguncinya, ia menuju tempat tidurku dan langsung menindih tubuhku dan menciumi wajah serta bibirku.

Sambil menciumiku, tangannya menggerayangi vaginaku. Ali berkata, “Wah sudah siap nih ya.. nggak pakai celana dalam..” Tak berapa lama Ali mengangkat dasterku dan mempermainkan klitorisku dan sesekali memasukkan jarinya ke lubang vaginaku, membuatku melayang dan vaginaku cepat banjir.

Ternyata Ali juga sudah siap dengan tidak memakai celana dalam. Digesek-gesekannya lontongnya yang sudah mengeras di pahaku sambil jari-jari tangannya mempermainkan vaginaku. Kubalas gerakan Ali dengan meremas-remas dan mengocok lontongnya.
Cerita Sex
Nafsuku semakin naik, begitu juga Ali karena nafasnya terdengar semakin memburu. Sambil tersengal-sengal, ia melenguh, “Oh.. oh.. Ambar.. Ali sudah nafsu.. Ambar haus kan.. Ali masukkan ya..” Aku pun sudah tidak tahan, “Oh . masukkan cepat lontongnya.. Ambar sudah nggak tahan..  

Kemudian, “Slep..” kurasakan lontong Ali yang lebih besar dan panjang dibandingkan lontong papiku itu masuk dengan mudah masuk ke dalam lubang vaginaku yang sudah benar-benar basah itu.

Kurasakan lontongnya sampai menyentuh dinding vaginaku yang terdalam. “Oh..  aduh enaknya . oh gede ..” aku merintih, sambil kupeluk erat tubuh Ali. Kudengar pula rintihan Ali sambil menurun-naikkan lontongnya di dalam vaginaku. “Oh.. oh.. agh.. Ambar, enak sekali apem Ambar.. oh.. aagh..”

Dari cara permainannya, aku merasakan Ali belum berpengalaman dalam hal seks dan kelihatannya baru pertama kali ia berbuat begini. Mungkin karena begitu nafsunya kami berdua kurang lebih 10 menit menikmati hujaman lontong Ali, aku sudah mau mencapai orgasme.

“Oh.. agh.. aduh . cepatkan tusukannya . Ambar mau keluar.. oh…aagh..” Kurasakan Ali pun sudah mau orgasme. “Oh.. agh.. Mbak, Ali juga mau keluar.. oh.. aaaghh..” Tak lama kemudian, berbarengan dengan keluarnya spermaku, kurasakan semburan sperma yang keluar dari penis Ali yang masih perjaka, keras dan berkali-kali memenuhi lubang vaginaku.

Kami berdua berpelukan erat merasakan kenikmatan yang tiada taranya ini. Kubisikkan di telinga Ali, “Terima kasih , Mbak puas sekali..” Ali pun berbisik, “Aduh Ambar, baru pertama kali ini Ali rasakan enaknya apem.. Ambar puas kan..” tambahnya.

Kemudian, Ali mencabut lontongnya dari dalam lubang vaginaku. Aku berusaha menahannya karena aku ingin nambah lagi.

Ali berbisik, “Besok-besok aja lagi, sekarang Ali harus keluar.. takut ada orang yang bangun..” Setelah mengecup kening dan pipiku, Ali permisi keluar.

Kubisikkan di telinganya, “Hati-hati ya  jangan sampai ketahuan orang lain..” Walaupun belum begitu puas, tapi hatiku bahagia bahwa Ali akan mengisi kesepian dan memenuhi kebutuhan seksku selama suami di luar kota. Dalam hati aku pun mengucapkan terima kasih kepada papiku atas ijinnya dan pilihannya yang tepat.

Setelah kejadian pertama ini, hubungan seksku dengan adik papiku ini terus berlanjut. Sayangnya hal ini kami berdua lakukan di rumah, karena saat itu memang tidak pernah terpikir untuk main di luar misalnya di Motel.
Cerita Sex
Saking puasnya menikmati permainan seks dari Ali, aku lupa akan jadwal kalender KB yang selama ini kugunakan. Sedangkan setiap kali Ali menyetubuhiku, spermanya selalu ditumpahkan di dalam vaginaku.

Aku sendiri memang tidak menginginkan sperma Ali ditumpahkan di luar, karena justru merasakan semburan dan kehangatan sperma Ali di dalam vaginaku, merupakan suatu kenikmatan yang luar biasa.

Akibatnya setelah beberapa kali melakukan hubungan, aku sempat terlambat 6 hari datang bulan (mens). Hal ini kuceritakan kepada Ali, saat kami mengobrol berdua di paviliun. Khawatir benar-benar hamil, kuminta Ali mengantarku ke dokter untuk memeriksakannya. Pada mulanya Ali tidak setuju, dan ingin mempertahankan kehamilanku. Aku tidak setuju dan tetap ingin menggugurkannya.

Keesokan paginya dengan diantar Ali, aku memeriksakan diri ke suatu rumah sakit bagian kandungan. Ternyata hasil pemeriksaan tidak bisa keluar hari itu juga, dan harus menunggu tiga hari.

Sampai dua hari setelah pemeriksaan dokter, ternyata mens-ku masih belum datang. Aku tidak sabar dan khawatir jika ternyata aku benar-benar hamil. Hal ini kuutarakan kepada Ali dan kuminta ia membantu membelikan satu botol bir hitam untukku. Keesokan harinya, Ali menyerahkan bir hitam itu kepadaku, dan malamnya kuminum. Tiga hari setelah minum bir hitam tersebut, mens-ku datang.

Setelah mens-ku selesai sekitar 7 hari, aku dan Ali melanjutkan lagi hubungan seks seperti biasanya. Praktis selama dua bulan ada 18 kali aku dan Ali berhasil melakukan hubungan seks yang memuaskan dengan aman tanpa ketahuan keluarga di rumah.

Keinginan untuk melakukannya setiap hari sulit terlaksana, mengingat situasi rumah yang tidak memungkinkan. Dari sekian kali hubungan seksku dengan Ali, seingatku ada tiga kali yang benar-benar sangat memuaskan diriku.

Selain kejadian yang pertama kali, hubungan seksku dengan Ali yang sangat memuaskan adalah sewaktu kami berdua melakukan di suatu siang hari dan saat malam takbiran. Kejadian di siang hari itu, yaitu saat aku selesai mandi dan bersiap-siap berhias diri mau pergi ke kantor.

Saat itu kedua mertuaku dan adik-adik iparku yang lain sedang tidak ada di rumah. Yang ada hanya Ali, yang kebetulan sudah pulang dari kantornya, karena hari Jumat. Kedua anakku asyik bermain dengan pengasuhnya.

Tanpa sepengetahuanku, saat aku memakai make-up, tiba-tiba Ali masuk kamarku yang tidak terkunci. Setelah menutup pintu kembali dan menguncinya, dari belakang ia memelukku, melepaskan handuk yang membungkus tubuhku, sehingga aku dalam posisi telanjang bulat.

Diciumnya pundak belakangku, sambil tangannya memainkan kedua payudaraku, dan turun mempermainkan vaginaku. Akibatnya, aku tak tahan dan vaginaku cepat basah. Segera kubalikkan tubuhku dan kupeluk serta kulumat bibir Ali dengan penuh nafsu.

Kemudian kubuka reitsleting celananya dan kutanggalkan celana panjang dan celana dalamnya. Kemudian aku jongkok di hadapannya, sambil meremas, menjilati, dan mengulum lontongnya dalam mulutku.

Setelah kurasakan lontongnya semakin keras, kudorong tubuh Ali duduk di tepi tempat tidur. Kemudian aku berdiri membelakanginya, dan setengah jongkok kupegang dan kuarahkan lontongnya masuk ke dalam lubang kewanitaanku yang sudah basah itu.
Cerita Sex
Kuturun-naikkan dan kuputar pinggulku untuk merasakan nikmatnya lontong Ali yang telah masuk seluruhnya dalam lubang vaginaku. Sambil bergoyang itu, aku merintih dan berdesah,

“Oooh.. aaaghh..” Ali tak mau ketinggalan, ia membantu menurun-naikkan pinggulku dan kadang-kadang meremas-remas kedua buah dadaku.

Kurang lebih tiga menit dengan posisi ini, terasa aku sudah mau orgasme. Kupercepat gerakan turun naik dan goyangan pinggulku, dan saat itu Ali merintih, “Oh.. oh.. Ambar, Ali mau keluar.. oh..”

Akhirnya berbarengan dengan keluarnya spermaku, kurasakan lontong Ali menyemprotkan spermanya dengan keras memenuhi lubang vaginaku. Tubuhku terasa terbang merasakan semprotan yang hangat dan nikmat itu.

Kemudian kukeluarkan lontong Ali dari lubang vaginaku. Kulihat masih cukup keras. Dengan penuh nafsu kujilati, kuhisap lontong Ali yang masih basah diselimuti campuran sperma kami berdua.

Tak berapa lama kemudian lontong Ali kembali keras. Kemudian kuminta Ali menyetubuhiku dari belakang. Dengan menopangkan kedua tanganku di atas meja hias dan posisi menungging, kusuruh Ali memasukkan lontongnya ke dalam lubang vaginaku dari belakang.

Betapa nikmatnya kurasakan lontong Ali menghunjam masuk ke dalam lubang vaginaku, kemudian sambil meremas-remas kedua buah dadaku, Ali mempercepat tusukan lontongnya. Dari cermin yang berada di hadapanku, kulihat gerakan dan ekspresi wajah Ali yang sedang mempermainkan lontongnya di dalam lubang vaginaku.

Situasi ini menambah naiknya birahiku. Kurang lebih tiga menit merasakan tusukan-tusukan lontongnya, aku tak tahan ingin orgasme lagi. Aku merintih, “Aduh.. oh.. agh.. , tembus .. aagh.. Ambar mau keluar lagi, cepatkan .. oh.. aaghhh..” Ternyata Ali pun mau keluar. Ia pun merintih, “Oh.. augh.. Ambar, Ali juga mau keluar.. aduh.. Ambar.. bareng ya.. oh..” Beberapa saat kemudian, secara bersamaan aku dan Ali mencapai orgasme. Kurasakan kembali semprotan sperma Ali yang hangat dan nikmat lubang vaginaku.

Setelah itu, kami berdua berpelukan dengan mesra. Aku berkata, “Nakal ya..” Ali mencium pipi dan keningku kemudian pamit keluar. Kemudian aku pun keluar ke kamar mandi untuk membasuh vaginaku. Jam 14:00, jemputan mobil dari kantorku datang.
Cerita Sex
Malamnya sesuai janji via telepon, kembali Ali masuk ke kamarku dan menyetubuhiku secara terburu-buru, karena khawatir ada yang memergoki. Walau dalam keadaan terburu-buru, persetubuhanku dengan Ali yang dilakukan setiap dini hari itu, cukup memuaskan, karena paling tidak setiap bersetubuh itu aku bisa orgasme minimal satu kali dan merasakan semprotan sperma Ali di dalam vaginaku.

Selanjutnya, persetubuhanku dengan Ali yang benar-benar memuaskan dan menyebabkan aku lemas tak berdaya adalah saat malam takbiran. Pada malam itu, aku menginap di rumah orang tuaku.

Sesuai janji via telepon Ali datang menjengukku. Kami berdua duduk mengobrol merayakan takbiran di rumah. Kedua orang tuaku menyuruhku menawarkan bir kepada Ali. Selesai acara TV, ayahku pergi keluar rumah dan ibuku masuk tidur.

Kini di ruang tamu, tinggal aku dan Ali duduk berdua ngobrol sambil menikmati bir sepuas-puasnya. Karena pengaruh bir, kurasakan nafsu seksku mulai naik. Kemudian aku pamit sebentar, melihat kedua anakku sekalian mengecek Ibuku.

Aku mengganti bajuku dengan daster dan kutanggalkan celana dalamku. Setelah kuketahui ibuku sudah pulas tidur dan keadaan aman, aku kembali ke ruang tamu, duduk di sebelah Ali.

Tak lama kemudian Ali sudah memelukku, menciumiku sambil bertanya apa ibuku sudah tidur. Mengetahui ibuku sudah tidur, Ali mulai menggerayangi vaginaku dengan jari-jari tangannya sambil melumat bibirku.

Aku menggelinjang dan merintih, “Oh.. .. enak sekali..  oh terus ..” Aku tak mau kalah dan kuremas-remas lontongnya dari luar celana yang membuat lontongnya semakin keras.

Kemudian kusuruh Ali berdiri, kubuka reitsleting celana panjangnya dan sekaligus celana dalamnya. Kulihat dan rasakan lontong Ali lebih keras dan besar dari biasanya.

“Aduh.. wow.. kok lebih keras dan besar  lontongnya?” Ali berterus terang bahwa sorenya ia minum jamu kuat laki-laki sebagai persiapan untuk memuaskan diriku. Kuhisap, kujilati dan kukulum lontongnya dengan penuh nafsu.
Cerita Sex
Karena tak tahan lagi, kudorong tubuh Ali duduk di sofa. Aku duduk di atas pangkuannya. Kemudian kupegang dan arahkan lontongnya ke dalam vaginaku.

“Wow.. aduh  gede banget dan enak , lontongnya.. aduh.. oohh..” aku mengerang. Sambil kulumat bibirnya, kunaik-turunkan pinggulku agar dapat merasakan gerakan, tusukan dan denyutan lontong Ali.

Sekitar dua menit kugoyang, akhirnya aku mencapai orgasme karena tak tahan merasakan lontong Ali yang lebih keras dan besar dari biasanya. Kemudian kami berdua merubah posisi dengan doggy style.

Kurang lebih tiga menit, lagi-lagi aku tidak tahan dan orgasme untuk yang kedua kalinya. Setelah beristirahat sebentar, kami berdua merubah posisi dengan berdiri. Lontong Ali masih keras dan ia belum keluar sama sekali. Lagi-lagi, mungkin karena pengaruh bir dan nafsu yang menggebu, aku mencapai orgasme yang ketiga kalinya.

Dengan masih mempertahankan lontongnya yang keras dan panjang di dalam vaginaku, Ali menggendongku masuk ke kamar tidurku. Direbahkan tubuhku di kasur di atas lantai yang sudah kusiapkan.

Masih kurasakan nikmatnyan dan orgasmeku yang keempat kalinya saat Ali menyetubuhiku dengan posisi di atas. Setelah itu aku tak ingat lagi dan menyerah pasrah menerima tusukan-tusukan lontong Ali.

Mungkin lebih dari 10 kali aku mencapai orgasme, dan aku tak tahu berapa kali Ali keluar. Saat terbangun kira-kira jam 5 pagi, terasa kepuasan yang amat sangat pada diriku walau kakiku rasanya gontai dan lemas.

Kurasakan juga kehangatan sperma Ali yang masih ada di dalam vaginaku. Tak disangka selingkuhku di malam takbiran dengan Ali adik papiku adalah yang terakhir, karena beberapa hari kemudian, papiku sudah kembali ke rumah.

Sekembalinya suami di rumah, malam harinya suami mengajakku bersetubuh. Sambil bersetubuh, suami bertanya apakah jadi selingkuh dengan Ali. Karena memang sudah diijinkannya, aku berterus terang mengaku.

Pada mulanya papiku agak marah, mungkin tersinggung, tapi akhirnya ia memaafkanku. Sejak saat itu hubunganku dengan Ali praktis terputus. Namun, Ali masih mencoba mendekatiku dan berusaha mengajakku untuk berhubungan lagi.

Hal itu ia lakukan beberapa kali via telepon saat papiku ke kantor. Walau sebenarnya aku sendiri masih menginginkannya, namun ajakan Ali tersebut terpaksa kutolak. Selain suasana rumah memang tidak memungkinkan, aku juga khawatir jika papiku akan marah karena ia belum mengijinkan lagi.

Peristiwa perselingkuhanku dengan adik ipar atas saran dan ijin suami menjadi pengalaman yang manis sampai saat ini. Lebih dari itu, jika suami mengungkit-ungkit lagi masalah ini dan minta aku menceritakannya kembali, bukannya marah yang kudapat darinya, malah sebaliknya kasih sayang yang makin besar.

Setiap kali akan meniduriku, untuk merangsang dirinya, papiku selalu meminta aku untuk menceritakan kembali pengalaman selingkuhku dengan adiknya itu.

Ia kerap bertanya posisi apa saja yang aku dan Ali lakukan saat berhubungan seks, berapa kali aku klimaks, bagaimana rasanya vaginaku menerima semburan sperma Ali dlsb.
Cerita Sex
Untuk membahagiakannya, kuceritakan semuanya secara jujur. Setiap kali mendengar ceritaku itu, nafsu seks papiku semakin meningkat dan ia meminta aku mempraktekannya kembali dengan menganggap dirinya sebagai Ali.

Terus terang, gairah seksku pun semakin meningkat saat harus membayangkan dan mempraktekan kembali cara-cara hubungan seksku dengan Ali.

Ternyata perselingkuhan tidak selalu merusak keharmonisan rumah tangga. Mungkin ada benarnya jika orang menerjemahkan arti kata ‘selingkuh’ sebagai ‘selingan indah keluarga utuh’.

Cerita Sex Cerita Dewasa Ngentot Cerita Ngentot Cerita Mesum Cerita ABG Cerita Porn Cerita Porno Cerita Seks Dewasa Cerita Dewasa Kumpulan Cerita Sex Blowjob Handjob Cerita Sex Dewasa Cerita Tante Girang Cerita Pemerkosaan Cerita Seks Artis Cerita Sex Artis Cerita porno cerita Hot Artis Cerita Sex Cerita Selingkuhan Cerita Kenikmatan Cerita bokep Cerita Ngentot Cerita Hot Bacaan seks Cerita Seks Onani Masturbasi Cerita Seks tante Cerita Seks Sedarah Seks cerita 17 tahun Cerita bokep Cerita Biru Bokep Cerita Biru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar